Indrawan dan Budi Bawa Kulit Garut Terbang Lebih Tinggi
Kolaborasi Indrawan dan Budi memajukan industri penyamakan kulit di Garut menjadi bahan jok maskapai penerbangan.
Kolaborasi Indrawan S Adji dan Budi Kisrimanto membawa industri penyamakan kulit di Kabupaten Garut, Jawa Barat, ke tingkatan lebih tinggi. Produknya menembus pasar nasional hingga menjadi bahan jok maskapai penerbangan.
Halaman parkir di depan pabrik Garut Makmur Perkasa (GMP) di Jalan Jenderal Sudirman, Garut, terlihat sepi, akhir Maret 2024. Namun, tidak dengan aktivitas di pabrik dengan luas bangunan 6.700 meter persegi menjadi salah satu industri pengolahan kulit terbesar di Jabar.
Sedikitnya 30 dari 74 pekerja PT Garut Makmur Perkasa bersama deru mesin produksi. Di hadapan mereka, berjejer 24 drum kayu setinggi 3 meter yang biasa disebut molen. Nantinya, kulit sapi dan domba yang telah disamak bakal digunakan sebagai bahan baku sepatu, jaket, jok mobil, hingga tempat duduk pesawat.
Saya harus memastikan para karyawan bekerja dengan kompeten serta menggunakan alat kerja yang inovatif dan mutakhir demi meraih hasil yang optimal.
Di antara para pekerja, Budi Kisrimanto selaku konsultan Bidang Pengembangan Produk dan Teknik GMP memasang mata dengan saksama. Dia bertugas mengawasi setiap proses produksi. Sesekali pria berusia 61 tahun ini berkomunikasi dengan beberapa pekerja.
Meski konsultan, Budi enggan hanya tinggal di ruangannya yang berpendingin udara. Hari kerjanya lebih banyak dihabiskan di berbagai sudut pabrik.
Baca juga: Jok Kulit Pesawat asal Garut, Karya Anak Negeri Bersaing di Tempat Tertinggi
Hari itu, misalnya, Budi memeriksa kelayakan setiap sarana-prasarana di GMP. Teknologi yang digunakan mengikuti perkembangan zaman yang terkini. Ia pun turut menyiapkan prosedur dan standar kerja fasilitas pengolahan air limbah hasil produksi agar tidak mencemari lingkungan.
Proses ini dijalani Budi sejak bergabung dengan GMP pada 2019. Peranan pria lulusan sarjana Teknik Mesin Universitas Huddersfield, Inggris, ini memastikan setiap tahapan produksi dari bahan mentah menjadi produk jadi dengan kualitas sempurna.
”Tugas konsultan tak hanya mengawasi setiap tahapan produksi produk. Saya harus memastikan para karyawan bekerja dengan kompeten serta menggunakan alat kerja yang inovatif dan mutakhir demi meraih hasil yang optimal,” kata Budi.
Sekitar 100 meter dari pabrik, Chief Operating Officer GMP Indrawan S Adji (57) juga tidak diam. Saat itu, ia sedang bertemu dengan salah satu rekanan produsen bahan kimia untuk pengolahan kulit sapi di ruang kerjanya. Seusai rapat dengan mitranya, Indrawan bergegas menemui salah satu karyawannya di sebuah ruangan.
Dalam pertemuan, Indrawan memverifikasi beberapa lembar kulit yang melewati tahapan akhir produksi. Produk kulit tersebut untuk jok salah satu pesawat milik Lion Air Group.
Tangan Indrawan menyentuh kulit perlahan. Matanya menatap setiap area permukaan kulit dengan seksama. Baginya, verifikasi akhir kualitas produk sangat penting sebelum dikirimkan kepada konsumen.
Pensiun adalah selembar kertas kosong. Ini adalah kesempatan untuk mendesain ulang hidup Anda menjadi sesuatu yang baru dan berbeda.
Sebagai pemimpin tertinggi PT GMP, Indrawan yang berperan mengevaluasi serta menyetujui implementasi semua peraturan dan tahapan operasional di pabrik.
”Tugas Budi memastikan setiap proses dan alat kerja yang digunakan sesuai prosedur. Tugas saya memastikan kualitas produk kulit kami sudah sesuai permintaan konsumen,” kata Indrawan.
Bukan akhir
Perencana keuangan asal Amerika Serikat dan penulis buku Winning at Retirement, Patrick Foley, pernah berkata, ”Pensiun adalah selembar kertas kosong. Ini adalah kesempatan mendesain ulang hidup Anda menjadi sesuatu yang baru dan berbeda.”
Kutipan ini sejalan dengan kisah hidup Indrawan dan Budi. Sebelum bergabung GMP, keduanya bekerja di tempat yang sama, PT Mastroto Indonesia di Sentul, Bogor. Mastroto bergerak di penyamakan kulit.
Di sana, Indrawan berperan sebagai pemimpin pabrik. Budi menjadi manajer kualitas. Keduanya pensiun pada 2019.
Akan tetap, keahlian mereka terlalu berharga untuk dilupakan. Pemilik PT GMP, bagian dari grup PT Widodo Makmur Perkasa, meminta Indrawan memimpin GMP pada awal tahun 2020. Indrawan pun mengajak rekannya Budi untuk membantunya merevolusi kembali GMP.
”Daripada jadi pikun karena pensiun, saya bersama Budi memilih tantangan membangkitkan GMP. Saya fokus untuk teknik penyiapan produk kulit, sedangkan Budi untuk sistem operasionalnya,” kata Indrawan.
GMP yang berdiri sejak tahun 2014 sebelum dipegang Indrawan dan Budi hanya perusahaan penyamakan kulit dengan konsumen di Garut serta sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Barat. Kualitas produknya hanya untuk pasaran lokal.
Orderan produk yang diterima pun hanya berkisar 30.000-50.000 square feet atau persegi kaki. 1 square feet berukuran 929 sentimeter. Penyebabnya alat kerja yang belum memadai. Teknologinya juga masih seadanya.
Baca juga: Gaya Trendi Kulit Garut
Indrawan dan Budi pun berikhtiar mengubah GMP menjadi perusahaan penyamakan kulit level premium dengan segmen pasar nasional. Tujuannya demi mendapatkan profit optimal dan tidak mematikan sedikitnya 50 UMKM yang juga bergerak di bidang penyamakan kulit dengan pasaran lokal.
Keduanya lantas mengevaluasi kembali semua komponen perusahaan, baik dari manajemen keuangan, administrasi, alat, maupun sumber daya manusia. Semua alat yang rusak diperbaiki, pengadaan alat dengan teknologi mutakhir dan pelatihan, serta perekrutan pegawai dari lulusan kampus terbaik di Indonesia.
”Kami menambah jumlah molen dari 11 unit menjadi 24 unit. Selain itu, kami juga menyediakan 12 alat baru dengan teknologi mutakhir dan fasilitas laboratorium untuk pengujian produk,” kata Budi.
Jok pesawat
Kolaborasi keduanya mendatangkan dampak besar bagi GMP. Kualitas produk pun naik kelas ke level premium. Pemesan produk GMP dari berbagai institusi dan perusahaan besar pun berdatangan.
Harga jual produk GMP dengan kualitas standar berkisar dari Rp 30.000 hingga Rp 34.000 per 1 square feet. Sementara produk dengan kualitas premium bisa mencapai Rp 50.000 per 1 square feet.
Pesanan besar dimulai dari kalangan militer Indonesia untuk bahan sepatu pada 2020-2023. Selain itu, ada pula 12.000 jaket kulit pada 2021.
Perusahaan sepatu dari luar negeri hingga sejumlah perusahaan perangkat juga kepincut. Selain untuk gaya, sepatu juga digunakan untuk pekerja tambang.
Tampak jok salah satu pesawat Lion Air Group, yakni Super Air Jet, yang menggunakan bahan kulit buatan PT Garut Makmur Perkasa sejak akhir tahun 2023. Pihak Garut Makmur Perkasa yang berlokasi di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menyuplai bahan baku kulit untuk 12 pesawat milik Lion Air Group.
Hingga akhirnya, pesanan kulit sapi untuk jok 12 pesawat Lion Air Group pun hadir akhir tahun 2023. Kali ini, proses dilakukan lebih detail. Butuh hampir setahun demi menghasilkan produk jok kulit pesawat yang sesuai standar industri penerbangan.
Sebelum pemesanan untuk jok pesawat, produk kulit GMP telah memenuhi uji coba di laboratorium Badan Riset dan Inovasi Nasional serta Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik Yogyakarta.
Manajer Produksi PT Batam Aero Teknik Budi Yuwono mengungkapkan, produk kulit GMP memenuhi tahap uji yang paling krusial untuk keselamatan penerbangan, yakni tahan bakar. Produk kulit GMP ketika dibakar tidak meluas lebih dari 12 inci atau 30,48 sentimeter.
Pengujian tahan bakar untuk kulit GMP dilakukan di laboratorium BRIN dan Design Organization Approval (DOA) atau Persetujuan Organisasi Desain di Bandung yang berada di bawah pengawasan Kementerian Perhubungan.
Kini produk GMP telah mengudara ke penjuru nusantara dengan maskapai tersebut. Kerja keras Indrawan dan Budi bersama para pegawainya berhasil mengubah sebuah perusahaan dari pasaran lokal kini menjadi merek premium di Indonesia.
”Kami sangat bangga bisa menjadi salah satu pelaku UMKM penyamakan kulit dari Garut yang sudah menembus pasaran nasional. Mudah-mudahan bisa memberikan inspirasi bagi perusahaan lainnya,” kata Indrawan.
Indrawan Suwidya Adji
Tempat, tanggal Lahir: Yogyakarta, 6 Agustus 1966
Pendidikan terakhir:
S-1 Hukum dan D-4 Teknik Mesin di Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Budi Kisrimanto
Tempat, tanggal Lahir: Solo, Jawa Tengah, 8 Oktober 1962
Pendidikan terakhir:
S-1 Teknik Mesin University of Huddersfield, Inggris.