Secara perlahan tetapi pasti, Dani Arwanto menyemai transformasi Kampung Iklim Gang Hijau Cemara Tugu Utara.
Oleh
STEFANUS ATO, FRANSISKUS WISNU WARDHANA DANY
·4 menit baca
Secuil oase bersemi di antara kerasnya Jakarta Utara. Gang kumuh dan banyak penyakit masyarakat berganti rupa menjadi Kampung Iklim Gang Hijau Cemara. Transformasi ini tak lepas dari aksi nyata, bertukar gagasan, rangkulan, dan kesabaran Dani Arwanto (50).
Kampung Iklim Gang Hijau Cemara terletak di RT 007 RW 001 Kelurahan Tugu Utara. Selama bertahun-tahun warga setempat hidup berdampingan dengan sampah, ceceran kotoran bebek, dan tumpukan barang bekas. Keadaan tambah suram sebab polisi rutin menangkap penjudi, pengedar, dan pengguna narkoba dari sana.
Dulu saya berbuat saja dengan konsep manfaat untuk orang banyak. Tidak bermimpi dapat inilah, itulah, termasuk Kalpataru.
Secara perlahan tetapi pasti, Dani dan warga berbenah diri, maupun lingkungan hidupnya. Saat ini kampung mereka bak oase dengan budidaya anggur, tanaman hidroponik, maggot, ikan hias dan ikan konsumsi, bank sampah, serta pendidikan anak usia dini gratis.
”Dulu saya berbuat saja dengan konsep manfaat untuk orang banyak. Tidak bermimpi dapat inilah, itulah, termasuk Kalpataru. Ternyata banyak perhatian dari warga, pemerintah, dan swasta di sini,” tutur Dani, Selasa (16/4/2024).
Segala perubahan berangkat dari kegundahan bapak dua anak ini. Bagaimana masa depan anak-anak dan generasi muda jika bertahun-tahun hidup dalam kondisi demikian?
Di sisi lain, bukan perkara enteng mengubah gaya hidup warga. Banyak orang sudah kadung nyaman apatis terhadap lingkungan dan sosialnya. Belum lagi benturan dengan preman atau ormas perihal secuil lahan kosong dan kawula muda doyan patungan untuk miras dan narkoba daripada kegiatan sosial.
Peluang emas itu datang tatkala Dani terpilih sebagai ketua RT 007 pada tahun 2013. Pelan-pelan dia menanyakan apa sebenarnya keinginan warga, khususnya pemuda-pemudi.
”Tak bisa melarang mereka (warga), tapi mengajak sambil mengarahkan untuk masa depan anak-anak dengan lingkungan yang lebih baik,” katanya.
Dari jawaban warga, lahir ide dan konsep dengan fokus kampung hijau dan kelompok tani. Konsekuensinya, semua warga mulai berbenah dari keluarga kecilnya hingga peduli lingkungan hidup.
Gang hijau
Tiga tahun berselang, Dani dan warga mulai agresif mengubah wajah RT 007. Pijakan pertama dengan menolak pembangunan taman, sebaliknya mengubah lahan tempat sampah menjadi kebun bunga dan tanaman hias.
Pilihan itu tergolong berani, apalagi Dani tak punya pengalaman dengan tanaman. Dia hanya lulusan SMK jurusan otomotif.
”Tidak nyambung (pendidikan), tetapi kebun menghasilkan bibit, tanaman bisa dijual, ada pupuk juga dari kompos. Artinya, ekonomi berjalan. Kalau taman justru butuh orang dan biaya perawatan,” ucapnya.
Butuh waktu dua pekan bagi warga menuntaskan pekerjaan tersebut. Mereka juga didukung Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
Seiring berjalannya waktu, dukungan bertambah dari Pertamina Lubricants melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan Production Unit Jakarta. Kombinasi dukungan tersebut menghasilkan budidaya 40 varian anggur, tanaman hidroponik (kangkung, pakcoy, dan sawi), maggot, ikan hias (koi) dan ikan konsumsi, dan bank sampah.
Hal penting lainnya dari pelbagai dukungan ini ialah warga dilatih mengelola seluruh program dari hulu ke hilir dan terintegrasi. Dimulai dari pembibitan, perawatan, pemanfaatan pupuk kompos dan maggot, pemanenan, penyimpanan pascapanen, pengolahan menjadi aneka penganan, hingga pemasaran sehingga terwujud ekonomi sirkular meskipun skupnya masih kecil.
Belakangan warga mendapat tambahan dukungan dari PLN. Bantuannya berupa penyulingan air limbah pendingin ruangan (AC) dan air asin untuk air baku budidaya ikan, serta sumur resapan air hujan sekaligus penyulingnya untuk kebutuhan mandi, cuci, kakus warga.
Delapan tahun berjalan, tepatnya 11 Oktober 2022, RT 007 resmi menyandang status Kampung Iklim Tingkat Provinsi DKI Jakarta. Bahkan, setahun berselang, Dani dianugerahi Kalpataru kategori perintis lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada 5 Juni 2023.
”Suatu kehormatan bagi kami (warga). Ini kerja kami semua. Sama-sama bergerak dari nol. Luar biasa sampai tahap ini,” katanya.
Dani selalu menggunakan kata kami di balik terwujudnya Kampung Iklim Gang Hijau Cemara. Dia tak ingin jadi pemain tunggal karena ada lebih dari 3.000 warga, khususnya 60-an orang, yang aktif dan berbagi tugas dalam mengurus anggur, sayur, mengelola maggot dan ikan, serta bank sampah.
Masa depan
Dalam kerja-kerja mewujudkan Kampung Iklim Gang Hijau Cemara, warga turut menyadari edukasi sebagai fondasi keberlanjutan, khususnya pada usia muda. Tak pelak, pada tahun 2019, disepakati adanya pendidikan anak usia dini gratis.
Pendidikan gratis dalam artian murid hanya membayar dengan sampah setiap bulan. Sampah ini juga jadi tabungan ketika mereka lulus nanti. Selama sekolah, anak-anak juga diajari menanam dan merawat tanaman hingga lulus.
”Ini untuk masa depan anak-anak supaya mereka terbiasa sedini mungkin,” ujarnya.
Hingga kini sudah ada lima angkatan. Tahun ini, contohnya, ada 40 murid pagi dan 80 murid siang. Sementara pengajarnya berasal dari warga yang berprofesi sebagai guru les. Mereka digaji dari dana pengelolaan Kampung Iklim Gang Hijau Cemara.
Pada masa yang akan datang, Dani dan juga warga mendambakan Kampung Iklim Gang Hijau Cemara tumbuh sebagai kampung wisata dan edukasi. Maka, secara bertahap, mereka terus mengoptimalkan apa yang sudah ada sambil menularkannya kepada kawula muda, gang tetangga, antarwilayah se-Jakarta, dan luar kota.
Buah manis tidak bisa serta-merta dipetik. Semua butuh proses, seperti aksi nyata, bertukar gagasan, rangkulan, dan kesabaran Dani mewujudkan oase di utara Jakarta yang keras.
Dani Arwanto
Lahir: Tasikmalaya, 9 Februari 1974
Pendidikan: SMK Jurusan Otomotif
Istri: Naimah
Anak: Dua orang
Penghargaan:
Kampung Iklim Tingkat Provinsi DKI Jakarta Tahun 2022
Kalpataru kategori perintis lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2023