Posisi Politik PKS Belum Diputuskan, Salim Segaf Tekankan Kebersamaan
PKS siap berada di dalam dan di luar pemerintahan. Majelis Syuro akan memutuskan sikap dan posisi politik PKS.
Oleh
HIDAYAT SALAM
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera atau PKS masih belum memutuskan sikap dan arah politik pascapenetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden-wakil presiden terpilih untuk periode 2024-2029. Pembahasan intensif masih terus digelar oleh Dewan Pimpinan Tingkat Partai dengan mempertimbangkan segala masukan yang ada.
Pertemuan dengan Prabowo Subianto akan direncanakan kembali setelah acara Halalbihalal PKS tak dihadiri oleh Prabowo. PKS sebelumnya menggelar Halalbihalal Idul Fitri dan Tasyakuran Milad Ke-22 di Kantor DPP PKS, Jakarta, Sabtu (27/4/2024), dengan mengundang Prabowo. Namun, Prabowo berhalangan karena ada acara serupa dengan keluarganya.
Sejumlah petinggi partai politik yang hadir antara lain Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh, Plt Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Mardiono, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Utut Adianto, serta Ketua DPP Partai Amanat Nasional Saleh Daulay.
Sementara itu, Ahmad Muzani, Sekjen DPP Partai Gerindra, tidak jadi hadir di acara tersebut. Sebelumnya, Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi menyatakan, meskipun Prabowo tidak hadir, kemungkinan akan diwakili oleh Muzani. Sekjen Gerindra itu bahkan disebut oleh Aboe masih di jalan.
Hadir juga Ketua DPD La Nyalla Mattalitti dan Ketua MPR Bambang Soesatyo. Sejumlah tamu yang hadir tersebut disambut Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri, Wakil Ketua Dewan Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, dan Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi.
PKS menyatakan telah mengundang semua pasangan calon pada Pemilihan Presiden 2024, yakni Prabowo-Girban, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Hingga acara selesai sekitar pukul 12.00, hanya Anies dan Muhaimin sekaligus Ketua Umum PKB yang hadir di Kantor DPP PKS.
Ini bukan isyarat kita akan berkoalisi, kita tunggu tanggal mainnya.
Saat memberikan arahan di acara halalbihalal PKS, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri mengatakan, kebersamaan merupakan kunci kesuksesan dalam membangun bangsa dan negara. Namun, pernyataan tersebut bukan berarti sebagai isyarat bahwa PKS akan bergabung dalam koalisi pemerintahan ke depan.
”Ini bukan isyarat kita akan berkoalisi, kita tunggu tanggal mainnya,” kata Salim Segaf.
Perlunya kebersamaan
Menurut Salim Segaf, tidak ada satu pun partai politik dalam Pemilu 2024 yang berhasil memperoleh suara hingga 50 persen lebih. Beberapa partai politik hanya mendapatkan perolehan suara seperti 16 persen, 15 persen, hingga 9 persen. Karena itu, kebersamaan sangat diperlukan untuk membangun bangsa dan negara.
”Jadi, membangun negara tidak hanya cukup dengan cinta, bela, tapi siap tidak kita bergandengan tangan bersama untuk memberikan kesejahteraan seluruh rakyat dan bangsa,” tutur Salim Segaf.
Salim Segaf berharap, pimpinan partai dan tokoh nasional punya niat yang sama dalam mewujudkan keadilan bangsa. Meski ada perbedaan, ia yakin pasti akan ada titik temu untuk mewujudkan cita-cita bangsa tersebut.
Ahmad Syaikhu menyebutkan, PKS siap bergandengan tangan untuk membangun bangsa, baik berada dalam pemerintahan maupun di luar pemerintahan. Saat era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, PKS telah berada di dalam pemerintah, kemudian PKS berada di luar pemerintahan saat era Presiden Jokowi.
”Banyak pihak yang bertanya, setelah 10 tahun menjadi oposisi, ke mana arah politik PKS pada pemerintahan baru mendatang? Tentu ranah inilah yang nanti akan menjadi ranah kebijakan yang akan diputuskan oleh musyawarah Majelis Syuro atau Badan Pekerja Majelis Syuro,” ujar Syaikhu.
Baru hormati putusan MK
Secara terpisah, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid mengatakan, PKS belum menentukan sikap dan arah politik ke depan. PKS baru menghormati hasil putusan Mahkamah Konstitusi terkait sengketa hasil Pilpres 2024.
Secara definitif, keputusan partai akan disampaikan setelah hasil musyawarah Majelis Syuro dalam menentukan sikap akan bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran atau tidak. Pembicaraan intensif masih dilakukan oleh Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) yang terdiri dari anggota Majelis Syuro dan Dewan Pimpinan Pusat.
”Posisi PKS di pemerintahan Prabowo akan ditentukan lebih definitif oleh Majelis Syuro, tapi sudah didelegasikan dan dibahas DPTP. DPTP akan melakukan komunikasi secara intensif. Secara prinsip, hingga hari ini kami masih baru menyatakan menghormati keputusan MK,” ucap Hidayat Nur Wahid.
Meski acara halalbihalal PKS tidak dihadiri Prabowo, PKS meyakini pertemuan dengan Prabowo tinggal menunggu kecocokan waktu di antara keduanya. Sekjen PKS Aboe Bakar Al-Habsyi mengatakan, pertemuan antara PKS dan Prabowo pasti akan terjadi. Pihaknya sudah menjalin dialog dengan kubu Prabowo dan tinggal memastikan waktu yang cocok untuk kedua pihak bertemu.
”Kita tunggu saja nanti, kan, sudah pada kebagian, tinggal PKS saja. Nanti juga kebagian,” kata Aboe.
Ia melanjutkan, Prabowo tidak hadir pada acara halalbihalal PKS karena harus menghadiri kegiatan lain. ”Dari Pak Prabowo sudah menyatakan ada acara seperti ini juga di rumahnya dari keluarga besarnya, jadi dia minta izin (tidak hadir). Kemungkinan diwakilkan dari Pak Muzani,” ujar Aboe.
Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan, jika PKS bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran, hal itu merupakan langkah yang bagus. Menurut dia, perlu ada persatuan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan bangsa.
Kita tunggu saja nanti, kan, sudah pada kebagian, tinggal PKS saja. Nanti juga kebagian.
”Pandangan saya, semua baik. Masalah bangsa ini begitu kompleks. Semakin memungkinkan kita mengajak para pihak untuk bersatu dalam mengatasi permasalahan-permasalahan kehidupan kebangsaan kita,” ucap Paloh.
Ia menambahkan, meski telah mendukung dan bergabung dengan koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran ke depan, Nasdem belum membicarakan jatah menteri kabinet yang akan diperoleh dengan Prabowo. Ia menyadari, pihaknya merupakan partai yang baru bergabung dengan kubu Prabowo.
”Kita enggak ada juga masalahnya, memang kita menyadari siapa kita,” kata Paloh.