Sepakat Lanjutkan Kerja Sama, Nasdem dan PKS Siap di Dalam ataupun di Luar Pemerintahan
Nasdem dan PKS siap jika harus berada di dalam ataupun di luar pemerintahan.
Oleh
ANITA YOSSIHARA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Dua partai politik pengusung pasangan Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar, yakni Partai Nasdem dan Partai Keadilan Sejahtera, sepakat untuk melanjutkan kerja sama politik. Tidak hanya kerja sama dalam menghadapi pemilihan kepala daerah serentak, kedua partai politik itu juga tengah mengkaji posisi politik yang akan diambil di masa pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Baik Nasdem maupun PKS sama-sama siap jika harus berada di dalam ataupun di luar pemerintahan.
Keberlanjutan kerja sama politik dibahas dalam pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu di Nasdem Tower, Jakarta, Rabu (24/4/2024). Dalam pertemuan itu, Surya Paloh didampingi Sekretaris Jenderal Nasdem Hermawi F Taslim, dan Syaikhu didampingi Sekretaris Jenderal PKS Aboebakar Al Habsy.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Seusai pertemuan, Paloh mengungkapkan, banyak hal yang dibahas dalam pertemuan yang digelar pada hari yang sama dengan penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih tersebut. ”Kami diskusi tentang apa saja. Yang kami cari tentu titik temu, bukan perbedaannya yang kami cari dan kami buat sedemikian rupa. Justru kami cari titik-titik kesamaan yang memungkinkan,” tutur Paloh.
Syaikhu menambahkan, Nasdem dan PKS sudah punya modal awal untuk berkolaborasi menapaki perjalanan politik ke depan. Selama ini, kedua partai bertukar pikiran serta bekerja sama untuk memenangkan Anies-Muhaimin, pasangan capres-cawapres yang mereka usung dalam Pilpres 2024.
Kerja sama politik tersebut, menurut Syaikhu, akan dilanjutkan. Selain kerja sama untuk menghadapi pilkada serentak pada November nanti, PKS dan Nasdem juga akan melanjutkan kolaborasi di parlemen.
”Ke depan insya Allah kami juga akan masuki proses pilkada serentak, atau juga kita bisa bekerja sama di dalam kehidupan di parlemen. Mudah-mudahan kolaborasi ini akan terus bisa diwujudkan,” ujar Syaikhu saat memberikan keterangan seusai pertemuan.
Saya katakan dengan teman-teman PKS, coba renungkan yang baik bagi negeri ini, PKS di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan. Tetapi, yang saya pahami, PKS dan Nasdem itu siap dua-duanya.
Paloh menambahkan, saat ini Nasdem dan PKS juga masih mengkaji posisi politik yang akan diambil pada masa pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Prabowo-Gibran. Apakah akan bersama-sama dalam barisan partai politik pendukung pemerintahan Prabowo-Gibran atau di luar pemerintahan.
”Soal itu belum sampai tahap final. Saya katakan dengan teman-teman PKS, coba renungkan yang baik bagi negeri ini, PKS di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan. Tetapi yang saya pahami, PKS dan Nasdem itu siap dua-duanya (di dalam maupun di luar pemerintahan),” kata Paloh.
Syaikhu menambahkan, pandangan Surya Paloh akan menjadi masukan bagi Dewan Pimpinan Tingkat Pusat (DPTP) PKS dalam menentukan posisi politik ke depan. Sebab, hal-hal strategis diputuskan oleh DPTP, termasuk posisi PKS apakah akan di dalam pemerintahan atau di luar pemerintahan.
Koalisi pilkada
PKS dan Nasdem juga akan terus menjajaki kemungkinan koalisi dalam menghadapi pilkada serentak. Paloh mengungkapkan, Nasdem dan PKS sudah membicarakan di daerah mana saja keduanya bisa bekerja sama.
”Kerja sama terkait pilkada, tadi kami sudah temukan beberapa wilayah yang saya tidak bisa sebutkan,” kata Paloh.