Jokowi-Gibran Tak Lagi di PDI Perjuangan, Mungkinkah Bergabung dengan Golkar?
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto buka suara soal Jokowi dan putranya, Gibran, yang tak lagi di PDI-P.
Oleh
DIAN DEWI PURNAMASARI
·3 menit baca
Joko Widodo (kiri) dan putranya, Gibran Rakabuming Raka
JAKARTA, KOMPAS — Partai Golkar terbuka jika Presiden Joko Widodo dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, memutuskan untuk bergabung dalam partai. Hal ini menyusul pernyataan dari pihak PDI Perjuangan yang menyebutkan bahwa Jokowi dan Gibran sudah bukan kader partai itu lagi.
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di sela Halalbihalal Satuan Karya (Satkar) Ulama di Jakarta, Selasa (23/4/2024), menyampaikan, Jokowi dan keluarganya memiliki kedekatan dengan Golkar. Gibran bahkan diusung maju sebagai calon wakil presiden oleh Golkar setelah diputuskan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Golkar. ”Jadi, bagi Partai Golkar sudah jelas,” ujarnya saat ditanyakan peluang Jokowi dan Gibran bergabung ke Golkar.
Isu bergabungnya Jokowi dan Gibran ke Golkar bukan hanya mencuat setelah PDI-P menyebut keduanya bukan lagi bagian dari partai. Isu tersebut sudah mencuat saat Pilpres 2024 ketika Jokowi dan Gibran memutuskan untuk tak mendukung capres-cawapres yang diusung PDI-P, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Bahkan Jokowi pernah diwacanakan layak untuk memimpin Golkar.
Pada Senin (22/4/2024), Ketua Bidang Kehormatan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Komarudin Watubun menegaskan bahwa Jokowi sudah memihak Prabowo-Gibran pada Pilpres 2024 sehingga tidak tepat apabila masih disebut sebagai bagian dari PDI-P.
”Ah, orang sudah (memihak) di sebelah sana (Prabowo-Gibran), bagaimana mau dibilang masih bagian dari PDI Perjuangan. Yang benar saja...,” ucapnya.
Tak hanya Jokowi, Gibran pun sudah tidak lagi berstatus sebagai kader PDI-P. Status Gibran sebagai kader PDI-P sudah hilang setelah Gibran memutuskan maju sebagai cawapres dari Prabowo dan melawan capres-cawapres yang diusung PDI-P, yakni Ganjar-Mahfud.
”Gibran itu sudah bukan kader partai lagi. Saya sudah bilang sejak dia ambil keputusan (menjadi cawapres Prabowo) itu,” kata Komarudin.
Komarudin kemudian menyinggung soal kebohongan Gibran terhadap PDI-P. Sebelum memutuskan maju di Pilpres 2024, Gibran pernah menegaskan bahwa dirinya akan setia kepada PDI-P. Bahkan, dalam Rapat Kerja Nasional PDI-P yang dihadiri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Juni 2023, Gibran juga mengaku akan tetap berada di PDI-P meski dilirik partai lain.
”Mas Gibran sendiri maju ke mimbar, lalu disampaikan waktu itu, tetap bersama PDI Perjuangan. Jadi, kalau sampai beberapa waktu kemudian dia maju menjadi cawapres, lalu sekarang Pak Sekjen (Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto) meluruskan pembicaraan itu, lalu dianggap Pak Sekjen berbahaya, justru yang berbahaya itu Mas Gibran. Sebagai pemimpin, istilahnya saya boleh salah, tetapi tidak boleh berbohong, apalagi sebentar lagi dilantik menjadi wakil presiden RI,” ungkapnya.
Menantu Jokowi
Selain Gibran, menantu Jokowi, Bobby Nasution juga santer dikabarkan bergabung ke Golkar setelah tak lagi menjadi bagian dari PDI-P.
Beberapa waktu lalu, Airlangga menyebut Bobby telah menerima surat tugas untuk maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumatera Utara. Hanya saja, hal itu belum keputusan resmi. Sejauh mana elektabilitasnya akan dipantau sebelum tiba waktu pendaftaran calon di pilgub pada Agustus mendatang.
Untuk kepentingan pilkada tersebut, Bobby telah mengikuti pengarahan bakal calon kepala daerah dari Partai Golkar yang berlangsung secara tertutup di kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (6/4/2024).
Namun, mengenai apakah dengan demikian Bobby bergabung menjadi kader Golkar, belum ada yang memberikan kepastian, baik dari pihak Golkar maupun Bobby.