Puan Maharani disebut bakal tegak lurus pada keputusan Megawati mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres PDI-P. Puan dipastikan bakal total saat mengemban tugas, untuk ketiga kalinya, sebagai ”panglima tempur” Ganjar.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
Ketua DPP PDI-P Puan Maharani turut serta mengumumkan bakal calon presiden dari PDI-P, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, meski relasi keduanya sempat merenggang akibat persaingan untuk tiket pencalonan presiden dari PDI-P. Dukungan putri Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri atas Ganjar tersebut disebut sebagai bentuk sikap kader PDI-P yang tegak lurus pada apa pun keputusan Megawati terkait pencalonan presiden.
Tidak lama setelah Ganjar diumumkan sebagai calon presiden dari PDI-P oleh Megawati di Istana Batutulis, Bogor, Jawa Barat, Jumat (21/4/2023), Puan langsung mengunggah fotonya bersama Megawati, Presiden Joko Widodo, Ketua DPP PDI-P yang juga putra Megawati, Prananda Prabowo, dan Ganjar di media sosialnya.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
”Rapikan barisan, solidkan perjuangan, gotong royong bergerak menuju 2024! Solid! Solid! Solid! Merdeka!” tulis Puan.
Tak cukup di situ, selang tiga jam kemudian, Puan mengunggah sebuah video yang di dalamnya ada dirinya bersama dengan Megawati, Presiden Jokowi, Prananda, dan Ganjar. Di dalam video tersebut, Puan mengucapkan selamat Hari Kartini sekaligus ikut mengumumkan Ganjar sebagai bakal capres dari PDI-P.
Foto dan video tersebut menuai banyak respons dari warganet yang menilai positif sikap Puan.
Puan dinilai tegak lurus pada perintah partai meskipun Puan dan Ganjar sebelumnya dikabarkan sempat merenggang relasinya karena diduga berebut tiket pencalonan presiden 2024 dari PDI-P. Hubungan yang sempat tak harmonis dan mengancam keutuhan partai sampai Megawati dua kali mengeluarkan larangan bagi kadernya pada 2021. Larangan berpendapat terkait pilpres dan larangan bagi kader untuk ikut-ikutan deklarasi capres.
Setelah diisukan tak harmonis, hubungan keduanya perlahan membaik. Salah satunya, terlihat pada Musyawarah Nasional Ke-17 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Surakarta, Jawa Tengah, akhir November 2022, Puan dan Ganjar bertemu dan menunjukkan keakraban (Kompas, 22/11/2022).
Ketua DPD PDI-P Sumatera Barat Alex Indra Lukman saat dihubungi, Jumat (21/4/2023), mengungkapkan, slogan PDI-P seperti tegak lurus, berderap bersama, solid bergerak, dan satu untuk semua–semua untuk satu, bukanlah kata-kata kosong. Semua berangkat dari karakter partai dan sejarah panjang organisasi yang dibangun berdasarkan ideologi Pancasila.
”Kami sudah dididik dan dilatih untuk satu komando. Dinamika dalam politik adalah hal biasa, tetapi apabila Ibu Ketua Umum (Megawati) sudah memutuskan, semua tegak lurus. Jadi, jangan heran kalau Mbak Puan bukan hanya legawa, melainkan juga menerima tugas membentuk tim memenangi pilpres (pemilihan presiden) juga pileg (pemilihan presiden), pengorbanan yang tak bertepi,” kata Alex.
Ia meyakinkan bahwa Puan akan total memenangkan Ganjar. Seperti yang sudah disampaikan Ganjar saat pengumuman dirinya sebagai capres PDI-P, Puan telah dua kali mengantarkan Ganjar ke kursi Gubernur Jawa Tengah. Bahkan, Ganjar menyebut Puan sebagai panglima tempurnya di Jawa Tengah.
Menurut Kepala Departemen Politik dan Perubahan Sosial Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Arya Fernandes, PDI-P merupakan tipikal partai kader, dan ketika keputusan sudah diambil Megawati, semua akan mengikutinya sebagai keputusan akhir partai. Ini sudah menjadi konsensus politik internal PDI-P, apalagi pengumuman Ganjar sebagai capres langsung diumumkan Megawati.
Meskipun Puan dan Ganjar pernah punya riwayat berkontestasi untuk tiket capres di internal PDI-P, Megawati sudah dengan bijak membagi peran politik masing-masing. Ganjar sebagai calon presiden, sedangkan Puan memimpin tim pemenangan dan Prananda sebagai Kepala Situation Room untuk memantau dinamika politik nasional.
”Dengan adanya pembagian peran yang adil, itu bisa membuat partai terkonsolidasi. Apalagi, posisi Bu Mega sebagai Ketua Umum yang punya kendali atau peran strategis di internal,” kata Arya.
Ia menuturkan, sudah bukan rahasia bahwa Puan mempunyai keinginan mencalonkan diri sebagai presiden. Bahkan, Puan sudah membentuk tim dan melakukan sosialisasi. Megawati memitigasi situasi tersebut agar tidak muncul kekuatan ganda di internal partai terkait pilpres dengan membagi peran yang jelas sehingga tidak muncul kecemburuan.
Rivalitas Puan Maharani dan Ganjar Pranowo bisa jadi sudah berakhir. ”Banteng” kini solid memenangkan Ganjar mengikuti titah Megawati. Namun, ini bukan akhir. Perjalanan masih panjang hingga Pilpres 2024, dan ujian lainnya bagi soliditas PDI-P tentu masih akan menanti.