Kisah Kelembutan, Keteguhan, Keuletan, dan Keyakinan Diri
Dari hal-hal kecil seperti itu untuk tokoh perempuan hebat seperti Mooryati Soedibyo, mungkin kita bisa belajar.
Oleh
IDI SUBANDY IBRAHIM
·2 menit baca
Sekitar akhir tahun 2009 saya dikenalkan oleh seorang teman dengan Bu Moor (baca: Bu Mur), panggilan akrab Dr BRA Mooryati Soedibyo, di rumahnya di kawasan Menteng, Jakarta. Beberapa tahun kemudian saya sering berkomunikasi dengan beliau, terutama ketika saya mengedit salah satu buku beliau berjudul Mooryati Soedibyo, Transforming Woman’s Voice (2011).
Saya teringat ada beberapa hal yang menarik dari perkenalan dengan Bu Moor, yang saya anggap sebagai pelajaran berharga bagi hidup saya. Bagaimana pandangan dan sikap beliau meski sebagai seorang bangsawan, ningrat, pengusaha sukses, tetapi tetap menunjukkan kerendahan hati dan kesantunan.
Dalam suatu kesempatan, ketika saya tanya apa rahasia kesehatan beliau. ”Coba ambil saja sepotong jahe dan kencur seukuran jempol Pak Idi. Kemudian dikunyah saja, lakukan setiap hari. Mulanya mulut terasa menderita. Nanti terbiasa,” kata beliau. Insya Allah, sehat.
Hal lain ketika sedang berbincang dengan beliau, ada beberapa ungkapan yang masih saya ingat. ”Jangan pernah merasa pintar dan hebat. Karena, hal itu membuat kita sombong. Kesombongan itu sesungguhnya adalah kelemahan kita.”
”Bekerjalah bersungguh-sungguh dalam melakukan apa pun, seperti kita sedang mengerjakan sesuatu yang, menurut kita, itulah hal paling terbaik dalam hidup kita.”
Ketika sedang membicarakan naskah akhir buku beliau di rumahnya, Bu Moor bertanya dengan wajah yang terlihat serius dan sungguh-sungguh, ”Menurut Pak Idi, apakah bahasa dan kata-kata saya dalam buku ini terlihat sombong. Tolong baca dengan teliti Pak dan tunjukkan nanti ke saya.”
Dalam beberapa tahun setelah mengedit buku Bu Moor, beliau kadang-kadang masih mengirim pesan singkat menanyakan kabar saya dan keluarga dan tak lupa mendoakan kebaikan kami.
Dari hal-hal kecil seperti itu untuk tokoh perempuan hebat seperti Bu Moor, mungkin kita bisa belajar.
Hari ini, Rabu, 24 April 2024, Bu Moor berpulang dalam usia 96 tahun. Selamat Jalan Bu Moor, semoga Allah SWT mengampuni kesalahan dan menerima amal kebaikan Bu Moor. Amin ya Rabbal alaamiin.
Idi Subandy Ibrahim, editor buku Mooryati Soedibyo, Transforming Womans Voice