Final Uber Indonesia Vs China: Gregoria Kalah dari Chen Yu Fei, Indonesia Tertinggal 0-1
Indonesia tertinggal 0-1 dari China setelah Gregoria kalah dari Chen Yu Fei pada partai pertama final Piala Uber.
Oleh
PRASETYO EKO PRIHANANTO
·4 menit baca
CHENGDU, MINGGU — Indonesia sementara tertinggal 0-1 dari tuan rumah China pada pertandingan final Piala Uber di Chengdu Hi Tech Zone Sports Centre Gymnasium, China, Minggu (5/5/2024). Tunggal pertama Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, harus mengakui keunggulan pemain andalan tuan rumah Chen Yu Fei dengan skor 7-21, 16-21.
Chen yang berperingkat kedua BWF merebut poin pertama setelah permainan net yang tidak sempurna dari Gregoria. Pemain tuan rumah merebut poin berikutnya sebelum giliran Gregoria yang menempati peringkat kesembilan mendapatkan poin setelah kok pukulan Chen gagal menyeberangi net.
Sejumlah kesalahan dilakukan oleh Gregoria pada awal pertandingan. Selain kok menyangkut di net, beberapa pukulannya juga keluar lapangan. Chen langsung unggul 5-2, dengan poin terakhir dia dapatkan setelah sukses melakukan challenge.
Pada awal-awal pertandingan, Chen juga melakukan sejumlah kesalahan. Beberapa pukulannya menyangkut di net atau melebar keluar lapangan. Gregoria berpeluang menyamakan kedudukan saat poin 6-7. Namun, setelah mampu memberikan tekanan pada Chen, justru pukulan terakhirnya terlalu keras hingga kok keluar lapangan.
Setelah itu, Chen langsung menjauh dengan cepat melalui pukulan-pukulannya yang menyulitkan Gregoria, 11-6. Saat interval pertama, Gregoria sempat berdiskusi dengan pelatihnya dan menanyakan pola permainan lawan. Ia mendapatkan poin berikutnya, tapi Chen kembali dengan pukulan-pukulan yang arahnya sulit ditebak Gregoria.
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan Gregoria membuat Chen seperti mendapatkaan poin cuma-cuma. Gim pertama pun dimenangi Chen 21-7 dalam waktu hanya 14 menit. Chen hanya butuh satu match poin untuk mendapatkan poin kemenangan.
Sedih dan kecewanya rasanya karena sebenarnya momen final Piala Uber adalah salah satu yang saya nantikan.
Pada gim kedua, Gregoria berusaha memberikan perlawanan. Untuk pertama kalinya dalam pertandingan ini, Gregoria berhasil unggul setelah mendapatkan poin pertama, dan kemudian unggul 2-1. Namun, saat perebutan poin berikutnya, pukulannya keluar sehingga poin berubah menjadi 2-2.
Chen pun kembali mengambil alih permainan dan berbalik unggul, merebut empat poin beruntun, sebelum Gregoria mendapatkan dua poin beruntun, untuk membuat kedudukan menjadi 5-4.
Gregoria berusaha mengejar dan sempat mendekati perolehan poin lawan menjadi 12-10. Dengan hanya tertinggal dua poin, Gregoria terus berupaya mengimbangi permainan Chen dan tak membiarkan pemain tuan rumah unggul terlalu jauh.
Saat kedudukan 13-11, Gregoria berhasil memenangi sebuah reli panjang dengan smes menyilang yang tak mampu dijangkau Chen, membuat kedudukan menjadi 13-12. Sayangnya, kesempatan untuk menyamakan kedudukan menghilang saat pukulan Gregoria menyangkut di net.
Beberapa kali Gregoria mendapatkan peluang untuk menyamakan kedudukan. Namun, pukulan Gregoria sering melebar, yang memberikan tambahan angka buat lawan. Chen pun mampu memperlebar jarak poin yang tak mampu lagi didekati Gregoria. Chen memastikan kemenangan setelah pukulan smes Gregoria melebar. Gim kedua dimenangi Chen dengan skor 21-16.
"Pertama saya mau meminta maaf kepada semua tim karena saya tidak menunjukkan permainan yang bagus hari ini. Bisa dilihat gim pertama sangat tidak nyaman dan tidak yakin dengan apa yang mau saya tampilkan," kata Gregoria setelah pertandingan.
"Saya sudah mencoba yang terbaik di gim kedua tapi itu tidak bisa bikin saya menang. Sedih dan kecewanya rasanya karena sebenarnya momen final Piala Uber adalah salah satu yang saya nantikan," lanjutnya.
Pada partai final ini, Indonesia menurunkan Gregoria sebagai tunggal pertama, kemudian Ester Nurumi Tri Wardoyo dan Komang Ayu Cahya Dewi. Adapun untuk ganda, Indonesia menurunkan pasangan dadakan Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto dan Lanny Tria Mayasari/Rachel Allessya Rose. Fadia harus berpasangan dengan Ribka karena tandemnya, Apriyani Rahayu, belum pulih dari cedera.
Ester akan menghadapi He Bing Jiao yang berperingkat keenam, sedangkan Komang melawan Yue Han yang menempati peringkat ketujuh. Pasangan Fafia/Ribka akan bertemu ganda putri nomor satu dunia Chen Qing Chen/Jia Yi Fan, sedangkan Lanny/Rachel menghadapi Liu Sheng Shu/Zhang Shu Xian.
Laga final Piala Uber ini merupakan yang ke-11 kali bagi tim putri Indonesia, tetapi mereka baru dua kali meraih juara, yaitu pada 1994 di Jakarta dan 1996 di Hong Kong. Ini merupakan final pertama Indonesia sejak 2008. Tim putri Merah Putih melaju ke final setelah menyingkirkan juara bertahan Korea Selatan, 3-2.
Adapun tuan rumah China sudah 15 kali juara dan kali ini merupakan penampilan ke-20 mereka di final Piala Uber dalam 21 edisi terakhir. Tuan rumah mencapai final dengan mengalahkan Jepang, 3-0, pada semifinal.
Dalam persaingan final, kekuatan pemain-pemain elite China akan diuji Gregoria dan kawan-kawan sebagai underdog. Bersama China dan Jepang, Korea Selatan dan Thailand selalu menjadi bagian dari empat tim terbaik pada Piala Uber 2018, 2020, dan 2022.