Dukung Indonesia U-23, Rekor Penonton di Qatar dan Nobar di Seluruh Indonesia
Tim Indonesia U-23 akan tampil bak di kandang sendiri saat menghadapi Uzbekistan. Rekor jumlah penonton bakal tercipta.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Diaspora Indonesia di Qatar dan negara Timur Tengah lain akan menyajikan dukungan maksimal untuk tim U-23 Indonesia pada duel semifinal Piala Asia U-23 2024 kontra Uzbekistan, Senin (29/4/2024) pukul 21.00 WIB, di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar. Di Tanah Air, dukungan untuk “Garuda Muda” juga bakal hadir melalui aktivitas nonton bareng yang digelar pemerintah daerah hingga instansi lain.
Tiket pertandingan Indonesia melawan Uzbekistan telah terjual habis sejak Minggu (28/4/2024). Hal serupa juga terjadi ketika anak asuhan Shin Tae-yong menghadapi Korea Selatan di babak perempat final.
Sebanyak 9.105 penonton menjadi saksi mata langkah Indonesia menumbangkan Korsel melalui drama adu penalti. Jumlah itu setara 89 persen tingkat okupansi tribune Stadion Abdullah bin Khalifa yang berkapasitas 10.221 kursi tunggal.
Kuantitas penonton laga Indonesia kontra Korsel itu hanya kalah dari jumlah penonton duel tim tuan rumah Qatar melawan Jepang di Stadion Jassim vin Hamad, Al Rayyan. Laga yang dimenangi Jepang itu disaksikan 9.573 penonton atau 74 persen total keterisian kandang milik juara Liga Qatar, Al Sadd SC, itu.
Angka penonton di Stadion Abdullah bin Khalifa pada Piala Asia U-23 2024 dipastikan akan menyentuh rekor baru lagi. Itu didasari melonjaknya pesanan blocking ticket dari diaspora Indonesia untuk hadir di markas klub Al Duhail itu.
Ketua Indonesian Football Association in Qatar (IFQ) Vidi Viciyandrie menyebut total pemesanan blocking ticket untuk laga semifinal, yang ditutup Sabtu (27/4/2024), mencapai 4.155 tiket. Lalu, jumlah itu bertambah 300 tiket pada proses pembayaran, Minggu (28/4/2024).
Secara total, blocking ticket yang telah dipesan dan dibayar para diaspora Indonesia mencapai 4.455 tiket. Jumlah itu meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan 2.019 tiket yang dibayarkan melalui metode blocking ticket pada pertandingan Indonesia kontra Korsel.
“Pada laga melawan Korsel, penonton lebih dari 9.000 orang. Pertandingan semifinal akan benar-benar penuh. Minimal 85 persen di stadion adalah pendukung Indonesia,” kata Vidi, yang dihubungi pada Senin (29/4/2024).
Adapun blocking ticket adalah metode pembelian tiket laga yang dikoordinasi oleh KBRI Qatar bersama IFQ dan Garuda Qatar, kelompok suporter resmi diaspora Indonesia di Qatar. Kehadiran metode itu untuk memfasilitasi suporter Indonesia yang memiliki kendala melakukan pembelian tiket secara daring melalui aplikasi Hayya.
Pendistribusian tiket itu pun dilakukan melalui koordinator wilayah Garuda Qatar berdasarkan kota domisili diaspora. Terdapat lima korwil yang menangani tiket, yaitu Al Khor, Dukhan, Messaid, Wakwuk, serta Doha dan Lusail.
Harga sama
Vidi menambahkan, sebagian suporter Indonesia lainnya juga membeli tiket daring lewat Hayya. Harga tiket lewat Hayya dan blocking ticket dibanderol sama.
Harga untuk tribune kategori satu ialah 25 riyal Qatar atau Rp 111.000, lalu kategori dua seharga 15 riyal Qatar (Rp 66.700). Kemudian, ada pula tiket kategori emas (gold) untuk duduk di kursi naratama yang bisa ditebus dengan 200 riyal Qatar (Rp 890.500) per tiket.
Pertandingan semifinal akan benar-benar penuh. Minimal 85 persen di stadion adalah pendukung Indonesia.
Tidak hanya hadir langsung di tribune stadion dan menyanyikan yel-yel sepanjang laga, IFQ dan Garuda Qatar juga akan memeriahkan stadion dengan atribut dukungan. ”Kami berencana menambah bendera Merah Putih dan perbanyak cardboard di tribune,” ucap Vidi.
Selain diaspora, Ketua Umum PSSI Erick Thohir bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo dijadwalkan memberikan dukungan di tribune naratama Stadion Abdullah bin Khalifa. Erick dan Dito juga hadir pada laga perempat final lalu.
Pelatih Uzbekistan U-23 Timur Kapadze menyatakan, skuadnya tidak gentar bermain di bawah teror ribuan pendukung Indonesia. Ia menegaskan, skuad Uzbekistan telah terbiasa bermain di tengah tekanan suporter lawan.
”Kami juga merasakan ribuan pendukung Indonesia pada pertemuan di Asian Games lalu, tetapi kami bisa meraih kemenangan. Jadi, kami tidak akan alami masalah dan saya yakin banyak pendukung kami juga akan datang ke stadion,” ujar Kapadze pada konferensi pers jelang laga, Minggu.
Dukungan untuk skuad Garuda Muda juga tersaji di seluruh Indonesia. Pemerintah daerah, di antaranya Kota Surakarta, Kota Makassar, Kota Tangerang, dan Kabupaten Klaten, lalu kepolisian, seperti Polresta Jayapura Kota dan Polres Aceh Barat, juga telah mengumumkan agenda nonton bareng (nobar) resmi.
PSSI juga menyelenggarakan agenda nobar gratis di jalur melingkar (ring road) Stadion Utama Gelora Bung Karno dan Plaza Utara Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. Hal serupa dilakukan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang menyelenggarakan nobar di Kemenpora, Senayan, Jakarta.
La Grande Indonesia (LGI), salah satu kelompok suporter timnas Indonesia, berencana untuk tidak memusatkan dukungan di satu tempat nobar. Ilham Sukrai dari Divisi Komunikasi La Grande Indonesia menuturkan, pengurus pusat LGI memberikan kebebasan kepada koordinator wilayah untuk melakukan nobar di wilayah masing-masing.
”Kami mengembalikan ke basis-basis di kota masing-masing untuk agenda nobar. Hal itu agar euforia dukungan timnas terasa merata di seluruh Indonesia. Semoga Indonesia bisa mengalahkan Uzbekistan dan lolos ke Olimpiade 2024,” kata Ilham.