Nuansa Kemarahan Bayern dan Arsenal di Allianz Arena
Stadion Allianz Arena akan menjadi pertarungan urgensi Bayern dengan Arsenal. Mereka berlomba melampiaskan kemarahan.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
MUENCHEN, SELASA — Bagi Bayern Muenchen, kehilangan gelar juara Liga Jerman yang sudah diraih 11 tahun beruntun adalah tamparan terkeras. Apalagi, mereka melepas itu pada Bayer Leverkusen, tim tanpa sejarah juara. Hanya satu hal yang bisa mengobati kemarahan itu saat ini, yaitu kemenangan atas Arsenal.
Tiga hari setelah menyaksikan pesta juara Leverkusen, pada Kamis (18/4/2024) dini hari WIB Bayern sudah dinanti Arsenal dalam laga kedua perempat final Liga Champions di Stadion Allianz Arena. Tim asuhan pelatih Thomas Tuchel itu berkesempatan memperbaiki musim mereka yang sudah kadung berantakan.
Liga Champions adalah satu-satunya trofi yang mungkin diraih Bayern, musim ini. Peluang lolos ke semifinal cukup besar. Mereka akan bermain di depan publik sendiri dengan agregat sementara 2-2. Penampilan solid dalam laga pertama di Stadion Emirates menjadi modal berharga untuk Harry Kane dan rekan-rekan.
Penyerang veteran Bayern, Thomas Mueller, menilai, tidak ada laga yang lebih tepat untuk melampiaskan kemarahan mereka. ”Seisi kota sudah menantinya. Semua yang datang ke stadion mengharapkan permainan hebat. Kami tidak seperti Bayern biasanya, tetapi akan berjuang mengembalikan itu,” ujarnya kepada media Jerman, Tz.
Sorotan tertuju pada Kane. Penyerang tim nasional Inggris itu kembali disebut sebagai pembawa kutukan. Bayern selalu meraih trofi dalam 11 musim terakhir, lalu tiba-tiba kehilangan gelar di musim pertamanya. Adapun Kane belum pernah juara sepanjang kariernya, termasuk selama 13 tahun di Tottenham Hotspur.
Kane membawa misi pembuktian. Kontribusinya tidak perlu diragukan dengan catatan 39 gol dan 10 asis di seluruh kompetisi musim ini. Namun, angka istimewa itu tidak berpengaruh signifikan pada performa Bayern. Dia akan memimpin Bayern yang tidak diperkuat Kingsley Coman dan Serge Gnabry karena sedang cedera.
Menurut Kane, kuncinya adalah bermain sebagai kesatuan tim seperti di laga pertama. Hal itu jarang muncul sepanjang musim. ”Para pendukung kami bisa menjadi pembeda. Sebagai orang Inggris, pastinya bermimpi tampil di Wembley (stadion laga final). Tetapi, itu masih jauh, laga besar sudah menanti,” ujarnya.
Seisi kota sudah menantinya. Semua yang datang ke stadion mengharapkan permainan hebat. Kami tidak seperti Bayern biasanya, tetapi akan berjuang mengembalikan itu.
Di sisi lain, skuad Arsenal juga datang ke Allianz Arena dengan setumpuk amarah terhadap diri sendiri. Mereka baru ditaklukkan Aston Villa 0-2 di kandang setelah rentetan hasil positif di liga sepanjang 2024 (10 menang, 1 seri). Hasil itu membuat Arsenal kehilangan posisi puncak klasemen dengan enam laga tersisa.
Mantan pemain Arsenal, Paul Merson, mengatakan, kans ”Si Meriam” menjuarai liga sudah 100 persen tertutup. Mentalitas tim asuhan manajer Mikel Arteta itu kembali diragukan. Mereka seperti mengulang kisah ketidaksiapan musim lalu saat mendadak tampil inkonsisten dalam momen krusial perebutan juara liga.
Menurut Arteta, laga versus Bayern menjadi ujian karakter sesungguhnya. Ujian itu menentukan nasib Martin Odegaard dan rekan-rekan di akhir musim. Meskipun tidak diunggulkan juara, mereka masih berpotensi meraih gelar Liga Inggris dan Liga Champions. Semua kemungkinan terbuka asalkan mereka segera bangkit.
”Kami tidak punya solusi lain. Jika ingin juara, Anda harus berdiri (menghadapi ketidakpastian). Kami frustrasi dan sedih. Namun, saya berkata, kami punya kesempatan indah yang tidak datang di klub ini selama 14 tahun terakhir, yaitu lolos ke semifinal. Tidak ada momen lebih baik (untuk membuktikan diri),” jelas Arteta.
Penyerang sayap Bukayo Saka bisa menjadi jimat kemenangan Arsenal. Dia datang dengan motivasi lebih setelah insiden di pengujung laga pertama, pekan lalu. Dia sempat terjatuh di kotak penalti karena benturan dengan kiper Manuel Neuer pada detik-detik terakhir injury time, tetapi wasit Glenn Nyberg bergeming.
Saka pun mengejar sang wasit seusai peluit panjang berbunyi. Dia memprotes wasit dengan nada tinggi dan wajah kesal. Para staf Arsenal sampai harus menahannya agar tidak berbuat sesuatu yang berlebihan. Sisi emosional seperti itu tidak pernah terlihat dari Saka, pemain yang dikenal ramah dan murah senyum.
Saka yang menyumbang satu gol di pertemuan pertama berpotensi mendapatkan ruang lebih untuk penetrasi. Bek sayap kiri utama Bayern, Alphonso Davies, dipastikan absen karena akumulasi kartu kuning. Tanpa Davies, tidak ada pemain yang bisa mengimbangi kecepatan Saka. Sisi itu bisa dimanfaatkan Si Meriam.
Bayern lebih diunggulkan karena rekor cemerlang di kandang. Mereka belum tersentuh lagi di Liga Champions sejak kalah dari Paris Saint-Germain pada 2021. Sejak itu, rekor kandang mereka sangat impresif, 11 menang dan 3 seri. Adapun terakhir berkunjung pada 2017, Arsenal menyerah dengan skor telak 1-5.
Pendekatan taktik Arteta dan Tuchel akan sangat menarik. Bayern bisa mencuri hasil imbang karena tampil pragmatis dengan blok tengah dan strategi serangan balik. Itu merupakan antitesis permainan Arsenal. Jika tidak malu bermain pragmatis lagi di depan pendukung sendiri, kans Bayern untuk lolos akan semakin besar.
Tuchel menilai, kemenangan di akhir pekan atas FC Koln 2-0 memberikan keyakinan lebih untuk timnya. ”Kami memperlihatkan peningkatan dari sisi performa. Meskipun begitu, laga nanti akan tetap menjadi 50-50, bisa dimiliki siapa saja. Kami perlu tampil hingga batas absolut untuk bisa lolos,” katanya. (AP/REUTERS)