PSM dan Persija Belum Pastikan Tampil pada ASEAN Club Championship 2024
PSM dan Persija diundang mengikuti ASEAN Club Championship 2024. Namun, keikutsertaan dua tim ini belum ada kepastian.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PSM Makassar dan Persija Jakarta telah menerima surat undangan untuk berpartisipasi di ASEAN Club Championship 2024. Setelah menerima surat resmi dari PSSI terkait pengajuan keikutsertaan di turnamen itu, PSM belum memastikan akan tampil di turnamen tersebut. Adapun keterpilihan PSM dan Persija untuk menjalani turnamen antartim terbaik di regional Asia Tenggara itu seiring dengan capaian mereka di BRI Liga 1 2022-2023. Tim ”Juku Eja”, julukan PSM, berpredikat sebagai juara musim lalu dan Persija mengakhiri edisi 2022-2023 di peringkat kedua.
Sulaiman Abdul Karim, media officer PSM, menyatakan, surat undangan yang dikirimkan PSSI telah diterima manajemen PSM, Rabu (13/3/2024). Meski telah mendapat undangan resmi itu, PSM belum memastikan akan tampil di turnamen internasional itu.
”Kami sudah menerima surat dari PSSI dan ini sedang dipertimbangkan oleh manajemen. Pertimbangan itu berkaitan ikut serta atau tidak ikut serta,” ucap Sulaiman, Rabu.
Sulaiman tidak menjelaskan lebih lanjut hal-hal yang menjadi pembahasan manajeman klub Juku Eja untuk turnamen antarklub ASEAN itu.
Sebelumnya, PSM adalah wakil Indonesia pada dua edisi terakhir Piala AFC. Juku Eja gagal lolos dari babak penyisihan akibat kalah bersaing dari Sabah FC, tim asal Malaysia, di Piala AFC 2024. Di musim 2023, PSM mencetak sejarah dengan menjadi tim pertama Indonesia yang menembus babak final zona ASEAN Piala AFC. Pada dua edisi itu, PSM diasuh Pelatih Bernardo Tavares.
Persija juga sudah menerima surat dari PSSI perihal undangan partisipasi di turnamen gagasan AFF itu. Meski begitu, Persija belum sepenuhnya memberikan lampu hijau untuk tampil.
”Sudah kami terima surat dari PSSI. Kita tunggu ya (terkait keikutsertaan),” ucap Muhammad Nadhil, media officer Persija.
Persija terakhir kali membawa nama Indonesia pada Piala AFC 2019. Ketika itu, di bawah kendali Ivan Kolev, ”Macan Kemayoran” hanya finis di peringkat ketiga Grup G. Mereka gagal bersaing dengan wakil Filipina, Ceres Negros, serta duta Vietnam, Becamex Binh Duong.
Adapun juara Liga 1 Indonesia 2023-2024 akan dikirim untuk mengikuti playoff Liga Champions Asia 2. Lalu, peringkat kedua Liga 1 musim ini punya hak tampil di playoff AFC Challenge Cup. Dua kompetisi itu adalah peleburan dari Liga Champions Asia dan Piala AFC yang mulai diterapkan di musim 2024-2025. Selain dua kompetisi itu, AFC menggelar Liga Champions Elite untuk tim-tim terbaik Asia.
Kami sudah menerima surat dari PSSI dan ini sedang dipertimbangkan oleh manajemen.
Absen 19 tahun
Jika terlaksana tahun ini, ASEAN Club Championship akan mengakhiri kevakuman sejak 2005 atau 19 tahun silam. Alasan kepadatan jadwal membuat federasi anggota AFF sulit menentukan wakil untuk mengikuti turnamen itu.
Apalagi, tim-tim juara telah mendapatkan jatah tampil di turnamen internasional, seperti Liga Champions Asia atau Piala AFC. Kendala itu yang membuat gagasan turnamen digelar kembali pada 2022 dan 2023 urung terlaksana.
Pada tahun lalu AFF telah mengumumkan rencana format ASEAN Club Championship 2024. Empat federasi dengan koefisien terbaik di kompetisi antarnegara AFF, yaitu Thailand, Vietnam, Indonesia, dan Malaysia, mendapat jatah dua tim di fase grup. Filipina dan Singapura menyusul dengan kuota satu tim di babak utama.
Adapun wakil Brunei, Kamboja, Laos, dan Myanmar akan melalui babak kualifikasi untuk memperebutkan dua tiket tersisa ke fase penyisihan. Alhasil, ASEAN Club Championship 2024 akan diikuti 12 tim.
Meski begitu, format akhir turnamen itu akan ditentukan setelah federasi memastikan klub yang bakal mereka kirimkan ke ASEAN Club Championsip tahun ini. Pasalnya, tim juara liga domestik berpeluang besar tidak akan berpartisipasi. Johor Darul Ta’zim, juara Liga Malaysia, misalnya, lebih memilih untuk mempersiapkan tampil di Liga Champions Elite. Hal serupa juga berlaku bagi klub terbaik Liga Thailand.
ASEAN Club Championship adalah turnamen gagasan AFF untuk mempertemukan juara-juara kompetisi domestik di Asia Tenggara. Turnamen itu pertama kali dimulai pada 2003 dengan durasi penyelenggaraan dwitahunan.
Pada edisi perdana, Indonesia diwakili oleh dua tim yang menembus babak final Liga Indonesia 2002, yaitu Petrokimia Putra (juara) dan Persita Tangerang (runner-up). Sebanyak 12 tim berpartisipasi yang terdiri dari 11 klub dari 10 anggota AFF serta satu tim undangan dari juara Liga India, East Bengal.
Indonesia didapuk sebagai tuan rumah. Stadion Gelora Bung Karno di Jakarta serta Stadion Tri Dharma di Gresik, Jawa Timur, menjadi lokasi penyelenggaraan.
Petrokimia mampu finis dengan meraih peringkat ketiga. Adapun Persita tersisih di babak perempat final oleh sang juara, East Bengal. Partai puncak edisi perdana mempertemukan East Bengal dengan juara Thailand, BEC Tero Sasana.
Kemudian, pada edisi kedua 2005, Indonesia tidak mengirimkan wakil. Persebaya Surabaya, juara Indonesia saat itu, yang mendapat undangan partisipasi, memilih tidak ikut serta akibat kepadatan jadwal seiring dengan mempersiapkan Liga Indonesia, Piala Indonesia, serta Liga Champions Asia. Delapan tim tampil di ASEAN Club Championship 2005 yang digelar di Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam.
Duta Singapura, Tampines Rovers, menjadi kampiun. Di laga final, Tampines melibas wakil Malaysia, Pahang, dengan skor 4-2. Bintang tim nasional Singapura kala itu, Noh Alam Shah, menyumbang brace atau dua gol kemenangan Tampines.