Gunung Ruang Masih Erupsi, Penerbangan ke Manado Lumpuh
Erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara masih terjadi sejak Sabtu siang. Gunung Ruang masih berstatus Awas.
Oleh
FABIO MARIA LOPES COSTA
·3 menit baca
BANDUNG, KOMPAS — ErupsiGunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro atau Sitaro, Sulawesi Utara, masih terjadi hingga Sabtu (20/4/2024) siang. Kondisi ini menyebabkan penerbangan ke Manado lumpuh selama empat hari terakhir.
Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan dalam siaran pers yang diterima Kompas mengatakan, Gunung Ruang kembali erupsi pada pukul 12.15 Wita. Dari hasil pengamatan, tinggi kolom abu mencapai 250 meter di atas puncak.
Ia pun memaparkan, Gunung Ruang masih berstatus Awas (Level IV). Karena itu, masyarakat tidak boleh masuk ke dalam radius 6 kilometer dari puncak.
Sebelumnya, alat pemantau aktivitas Gunung Ruang berhenti beroperasi pada Rabu (17/4/2024) pukul 20.39 Wita. Saat itu, terjadi erupsi terus-menerus sejak pukul 20.15 Wita. Pada pukul 21.00 Wita hari itu, PVMBG menaikkan status gunung itu dari Siaga (Level III) menjadi Awas.
”Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah selatan. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 milimeter dan durasi sementara ini lebih kurang 5 menit 6 detik,” ujar Hendra.
Ia mengimbau masyarakat yang bermukim pada wilayah Pulau Tagulandang yang masuk dalam radius 6 kilometer agar segera ke tempat yang aman.
Sampai saat ini, pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro telah mengevakuasi 828 warga sekitar dengan rincian sebanyak 506 warga Desa Laingpatehi dan 322 warga Desa Pumpente.
Sementara dari penghitungan aplikasi INARisk, potensi warga yang terdampak pada wilayah berisiko tinggi atau dengan radius 2,5 km mencapai 1.585 jiwa. Kemudian, pada kelas risiko sedang (radius 4 km) ialah 6 jiwa dan risiko rendah (radius 7 km) mencapai 10.024 jiwa.
Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Ruang ditandai dengan erupsi sejak Selasa (16/4/2024). Badan Geologi mencatat, asap kawah dengan ketinggian 200-500 meter dari puncak mulai terlihat pada Selasa pagi. Erupsi dengan intensitas lemah kemudian terjadi pukul 13.37 Wita.
Pada Selasa, pukul 21.45 Wita, terjadi erupsi eksplosif dengan estimasi tinggi kolom erupsi mencapai 2.000 meter dari puncak. Erupsi kembali terjadi pada Rabu (17/4/2024) pukul 01.08 Wita dengan kolom erupsi mencapai 2.500 meter dan diiringi suara dentuman hingga gemuruh.
Sampai saat ini, pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro telah mengevakuasi 828 warga sekitar dengan rincian sebanyak 506 warga Desa Laingpatehi dan 322 warga Desa Pumpente.
Aktivitas ini membuat penduduk yang tinggal di pulau tempat Gunung Ruang berdiri mengungsi ke Pulau Tagulandang. Pada 05.05 Wita di hari yang sama, Gunung Ruang kembali erupsi setinggi 1.800 meter.
”Masyarakat di Pulau Tagulandang, khususnya yang bermukim di dekat pantai, agar mewaspadai potensi lontaran batuan pijar, luruhan awan panas (surge), dan tsunami yang disebabkan oleh runtuhan tubuh gunung api ke dalam laut,” tuturnya.
Manajer Lion Air Group Papua-Maluku Agung Setyo Wibowo mengatakan, maskapainya belum dapat memasuki Bandara Sam Ratulangi hingga Sabtu ini. Kondisi ini berdampak pada rute penerbangan dari Manado ke Ternate, Ambon, Sorong, hingga Jayapura.
Manado menjadi salah satu destinasi utama di wilayah Indonesia timur. Banyak mahasiswa yang menimba ilmu di wilayah Manado, sedangkan banyak warga Manado yang merantau di wilayah Papua.
”Sebelum terjadi gunung erupsi, setiap hari ada penerbangan dari wilayah Maluku dan Papua ke Manado. Saat ini semua penerbangan ke Manado masih dihentikan,” ujarnya.