Arus Mudik, Jumlah Penumpang di Bandara Abdulrachman Saleh Naik 44 Persen
Bandara Dhoho di Kediri tidak berpengaruh terhadap okupansi penumpang pesawat di Bandara Abdulrachman Saleh di Malang.
Oleh
DEFRI WERDIONO
·2 menit baca
MALANG, KOMPAS — Hingga H-2 Lebaran 1445 Hijriah, pergerakan arus mudik masih terus berlangsung di BandaraAbdulrachman Saleh Malang, Jawa Timur. Pihak bandara menyatakan jumlah penumpang selama posko mudik tahun ini naik rata-rata 44 persen dibanding momen yang sama tahun sebelumnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Bandara Abdulrachman Saleh, Purwo Cahyo Widhiatmoko, Senin (8/4/2024), mengatakan, jumlah penumpang arus mudik mencapai puncak pada Sabtu (6/4/2024). Saat itu tercatat 2.597 penumpang datang dan berangkat melalui Bandara Abdulrachman Saleh.
”Pantauan kami, puncaknya insya Allah hari Sabtu. Sementara pada Minggu ada 2.242 penumpang. Semua dari dan ke Jakarta. Adapun H-8 sampai H-6 Lebaran jumlah penumpang cenderung naik, masing-masing 1.109 orang, 1.516 orang, dan 1.835 orang,” ucapnya.
Bandara Abdulrachman Saleh mendapat tiga penerbangan tambahan pada Idul Fitri 2024 sehingga total ada sembilan penerbangan dalam sehari. Ketiganya adalah Garuda Indonesia, Batik Air, dan Citilink masing-masing tujuan Malang-Jakarta. Jadwal penerbangan ekstra pada 1-20 April.
Disinggung apakah dioperasikannya Bandara Dhoho di Kediri berpengaruh terhadap okupansi penumpang pesawat ke Bandara Abdulrachman Saleh, Cahyo mengatakan, sejauh ini belum terlihat pengaruhnya lantaran baru ada satu pesawat yang beroperasi di Dhoho. Itu pun hanya dua kali sepekan.
Diketahui, Bandara Dhoho mulai beroperasi melayani penumpang pada 5 April, tetapi baru ada satu pesawat. Pesawat yang beroperasi di Bandara Dhoho adalah Citilink relasi Jakarta-Kediri yang beroperasi dua kali sepekan, yakni pada Selasa dan Sabtu.
Selain itu, Abdulrachman Saleh juga telah memiliki segmen penumpang tersendiri yang berbeda dengan Dhoho. ”Orang yang hendak berwisata ke Batu, kan, lewatnya Malang, bukan lewat Kediri sehingga kami kira tidak terlalu berpengaruh terhadap jumlah penumpang,” ucapnya.
Pada moda transportasi kereta api, PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daop) 8 Surabaya mencatat puncak arus mudik juga berlangsung pada 6 April. Saat itu 5.624 penumpang berangkat dari Stasiun Malang.
Adapun H-2 Lebaran, Manajer Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Luqman Arif mengatakan, Stasiun Malang memberangkatkan 3.553 penumpang. Selain itu, juga ada 2.627 penumpang yang turun. Data ini kemungkinan akan terus bertambah karena penjualan tiket masih berlangsung.
Ada sejumlah kota yang menjadi tujuan sebagian besar penumpang, seperti Jakarta, Yogyakarta, Bandung, dan Jember, serta Banyuwangi.
”Dari Malang ada tiga kereta favorit, yakni Malabar relasi Malang-Bandung, Tawang Alun relasi Malang-Banyuwangi, dan Matarmaja tujuan Malang-Pasar Senen,” ucapnya.
Menurut Luqman, selama arus mudik atau sejak 31 Maret hingga 8 April, Stasiun Malang telah memberangkatkan 32.394 penumpang. Adapun jumlah penumpang yang datang sebanyak 24.463 orang. Sementara jumlah tiket yang terjual hingga hari ini sebanyak 57.016 lembar.
Selama Idul Fitri, PT KAI Daop 8 mengoperasikan 12 kereta dari Malang. Dari jumlah tersebut, empat di antaranya kereta tambahan dengan jumlah kursi 6.333 buah setiap hari.