Kunjungan ke Bangunan Candi Borobudur Tidak Jadi Prioritas Wisatawan
Kunjungan ke bangunan Candi Borobudur kini tidak lagi menjadi tujuan prioritas bagi wisatawan. Wisatawan melirik beragam alternatif kunjungan lain.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·4 menit baca
MAGELANG, KOMPAS – Akses kunjungan ke bangunan Candi Borobudur belum akan dibuka akhir tahun ini. Kendati demikian, hal itu tidak memengaruhi minat sebagian besar wisatawan untuk datang dan berwisata di kawasan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Andi Ahmad, pengelola Balai Ekonomi Desa (Balkondes) Tuksongo, di Desa Tuksongo, Kecamatan Borobudur, mengatakan, akses kunjungan ke bangunan Candi Borobudur memang sesekali masih ditanyakan oleh tamu yang akan berkunjung. Kendati demikian, setelah mendapatkan informasi bahwa kunjungan belum dibuka, wisatawan tetap antusias untuk datang.
Menurut dia, banyak orang kini sudah mengetahui bahwa kawasan Borobudur memiliki banyak pilihan destinasi wisata selain candi. ”Biasanya, mereka kemudian memilih mengunjungi UMKM-UMKM di kawasan Borobudur, yang kini juga sudah mulai membuka rumah produksinya sebagai obyek kunjungan wisatawan,” ujarnya, Rabu (21/12/2022).
General Manager Balkondes Kembanglimus, Ganang Hendra Saputra, mengatakan, pertanyaan tentang akses kunjungan ke bangunan Candi Borobudur masih sering diajukan oleh para tamu. Selain ingin tahu tentang pembukaan akses kunjungan, mereka juga masih penasaran perihal harga tiket khusus yang pernah dipublikasikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan beberapa waktu lalu.
Namun, penutupan akses kunjungan yang masih diberlakukan tersebut kini tidak terlalu berdampak apa-apa pada wisatawan. ”Banyak wisatawan tetap antusias datang dan ingin mencoba alternatif paket-paket wisata lain yang kami tawarkan,” ujarnya.
Bekerja sama dengan sejumlah pelaku wisata lain, Ganang menyebutkan, pihaknya juga menawarkan paket-paket wisata dengan menggunakan kendaraan wisata berupa VW, jip, dan andong.
Aryan, pengelola di Balkondes Ngargogondo, mengatakan, informasi terkait pembukaan akses kunjungan ke bangunan Candi Borobudur sudah semakin jarang ditanyakan oleh para tamu. ”Para tamu pun kini juga sudah makin terbiasa untuk berkunjung ke destinasi-destinasi lain di luar kawasan candi,” lanjutnya.
Direktur Pemasaran, Pelayanan, dan Pengembangan Usaha PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Hetty Herawati mengatakan, pihaknya tengah membahas dan menyusun prosedur standar operasi (SOP) kunjungan ke bangunan candi bersama sejumlah kementerian. Sebelum SOP selesai disusun dan ditetapkan, akses kunjungan ke bangunan candi belum bisa dibuka.
Adapun kementerian yang diajak berkoordinasi adalah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi serta Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Selain itu, juga Kementerian BUMN serta Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Di masa liburan Natal dan Tahun Baru ini, wisatawan tetap ramai menyerbu kawasan Borobudur. Tidak sekadar datang berkunjung, antusiasme berwisata juga terlihat dari ramainya pemesanan kamar.
Dedi Setiawan, pegawai di Balkondes Borobudur di Desa Borobudur, mengatakan, mulai awal Desember 2022 hingga awal Januari 2023, seluruh kamar di homestay di Balkondes Borobudur telah habis dipesan.
Antusiasme tamu untuk datang dan menginap, menurut dia, juga tidak berhenti hingga sekarang. ”Sejak pertengahan Desember hingga sekarang, kami sudah lebih dari 10 kali menolak permintaan dari rombongan tamu yang berencana menginap,” ujarnya.
Di Balkondes Borobudur terdapat 24 kamar, dengan kapasitas mampu menampung 48 tamu. Namun, kebanyakan tamu juga menambah kapasitas dengan menyewa tambahan kasur. Untuk tanggal 27 Desember saja, jumlah tambahan kasur yang disediakan mencapai 24 kasur.
Siapa saja bisa bergabung ikut menyaksikan pesta kembang api karena jumlah tamu memang tidak kami batasi.
Dedi menuturkan, sekitar 60 persen tamu yang menginap berasal dari rombongan keluarga yang memang ingin berlibur. Rata-rata mereka berlibur selama dua hingga tiga hari.
Menyikapi keriuhan kedatangan tamu tersebut, Balkondes Borobudur menyiapkan sejumlah acara pada malam pergantian tahun nanti, yaitu gebyar pesta kembang api dan pentas musik. Acara-acara itu bahkan bebas untuk dikunjungi warga di luar tamu hotel.
Meski demikian, karena masih dalam situasi pandemi, Dedi menuturkan, pihaknya masih mematuhi aturan pengajuan izin untuk penyelenggaraan acara yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Magelang.
Inisiatif untuk menggelar acara pesta kembang api juga dilakukan oleh Balkondes Tuksongo. Dorongan untuk menggelar acara memeriahkan malam Tahun Baru juga makin kuat karena saat ini di seluruh Indonesia diberlakukan status PPKM level 1. Tempat wisata pun boleh menerima tamu sebanyak 100 persen dari kapasitas.
Andi Ahmad, pengelola Balkondes Tuksongo, mengatakan, acara pesta kembang api itu pun bebas dikunjungi oleh warga di luar tamu hotel. ”Siapa saja bisa bergabung ikut menyaksikan pesta kembang api karena jumlah tamu memang tidak kami batasi,” ucapnya.
Sama seperti di Balkondes Borobudur, selama Desember ini, sebanyak 20 kamar di Balkondes Tuksongo telah habis dipesan tamu. Kebanyakan dari mereka adalah tamu langganan yang telah memesan sebulan sebelumnya.