Kontroversi Anjing di Pusat Kekuasaan AS
Punya peliharaan jadi tradisi keluarga Presiden AS. Sebagian peliharaan terbelit kontroversi.
Anjing telah lama jadi hewan peliharaan keluarga, tidak terkecuali untuk para presiden dan wakil presiden Amerika Serikat. Kisah seputar anjing di pusat kekuasaan itu memicu kontroversi.
Perdebatan terbaru dihadirkan oleh Gubernur South Dakota Kristi Noem. Dilaporkan Associated Press pada Sabtu (27/4/2024), salah satu bakal calon wakil presiden AS dari Partai Republik itu mengaku membunuh anjing. Pengakuan itu dicantumkan dalam buku Noem yang akan segera terbit.
Baca juga: Anjing Biden "Dipensiunkan" dări Gedung Putih
Media Inggris, The Guardian, mendapat salinan buku itu. Noem menulis soal Cricket, anjing yang dilatih sebagai hewan pendamping berburu. Suatu hari, Cricket diajak berburu burung bersama anjing lain yang lebih tua.
Ternyata, Cricket yang kala itu berusia 14 bulan malah sibuk bermain dengan burung. Ulah itu dibiarkan dan Noem juga mendiamkan Cricket. Pulang dari berburu, Cricket berulah lagi. Anjing itu mengejar ayam dan mengigit Noem. Ulah itu membuat Noem murka dan membuatnya menembak Cricket.
”Kami cinta hewan. Walakin, keputusan berat seperti ini harus dibuat setiap saat di pertanian. Sedih sekali, kami juga terpaksa mematikan tiga kuda beberapa pekan lalu, padahal sudah bersama kami 25 tahun,” tulis Noem di media sosial selepas kabar penembakan Cricket beredar.
Kutipan dari buku tersebut ditanggapi negatif antara lain oleh Lincoln Project, kelompok konservatif penolak Donald Trump. Pengurus organisasi itu, Rick Wilson, mengecam ulah Noem.
Anjing lain
Cricket dan Noem bukan satu-satunya cerita kontroversial soal anjing dan keluarga pemeliharanya. Commander dan Major, anjing keluarga Presiden AS Joe Biden, lebih dulu jadi sorotan.
Commander masuk Gedung Putih pada Desember 2021 sebagai pengganti Champ. Commander dan Champ sama-sama jenis gembala jerman. Secara fisik, Commander begitu gagah dan mengagumkan sekaligus membuat keder yang melihatnya, sesuai kekhasannya sebagai ras anjing gembala.
Namun, ia justru dikenal dengan reputasi yang tidak sedap. Dalam dokumen 400 halaman yang diterima CNN, Rabu (21/2/2024), Commander dilaporkan terlibat dalam 24 serangan pada Oktober 2022-September 2023. Sasarannya antara lain anggota dan komandan pasukan pengamanan presiden AS. Di luar laporan itu, diduga Commander juga menyerang dan menggigit staf kediaman presiden dan pekerja Gedung Putih.
Baca juga: Anjing Piaraan Gigit Pengawal, Joe Biden Berurusan dengan Kelompok Konservatif
Diduga, Commander tidak hanya berulah di Gedung Putih. Anjing itu juga menyerang orang di rumah keluarga Biden di Wilmington dan Pantai Rehoboth, Delaware; di Camp David; dan di Nantucket, Massachusetts, tempat keluarga presiden menghabiskan liburan Thanksgiving.
Dampak dari serangan juga disebutkan bervariasi. ”Insiden yang melibatkan Commander diperlakukan sebagai cedera di tempat kerja, dan kejadian tersebut didokumentasikan sesuai dengan pedoman Dinas Rahasia dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS,” kata juru bicara Paspampres AS, Anthony Guglielmi.
Sumber CNN yang dekat dengan keluarga Biden menyebut keluarga Presiden AS itu tidak enak hati gara-gara Commander. ”Mereka patah hati,” kata sumber yang menolak identitasnya diungkap tersebut.
Keluarga Biden meminta maaf kepada mereka yang digigit. ”Mereka merasa tidak enak. Commander terlalu protektif, dan meskipun mereka berusaha dan berusaha mengatasinya, mereka harus membiarkannya tinggal bersama anggota keluarga mereka yang lain,” ujar sumber itu.
Baca juga: Anjing Berpangkat Kopral Jadi Viral di Brasil
Keluarga Biden berulang kali mencoba untuk menangani situasi ini. Salah satunya, menurut Elizabeth Alexander, pelatihan tambahan bagi Commander. Anjing itu juga dilengkapi tali kekang tambahan.
Keluarga pun bekerja dengan dokter hewan dan berkonsultasi dengan ahli perilaku hewan. “Namun, lingkungan Gedung Putih terbukti terlalu berat bagi Commander. Sejak musim gugur (tahun lalu), dia tinggal bersama anggota keluarga lain,” kata Alexander yang menjadi juru bicara Ibu Negara AS itu.
Menurut Alexander, langkah mengeluarkan Commander dari Gedung Putih karena ”Presiden dan Ibu Negara sangat peduli terhadap keselamatan mereka yang bekerja di Gedung Putih dan orang-orang yang melindungi mereka setiap hari”.
Sebelum Commander, keluarga Biden lebih dulu membawa Major, juga seekor anjing gembala jerman yang diadopsi pada 2018 dari Delaware Humane Association. Kedatangan Major disambut meriah.
Baca juga: Anjing Terbukti Efektif Mendeteksi Orang yang Terinfeksi Covid-19
Namun, ia tinggal singkat saja di Gedung Putih setelah serangkaian insiden gigitan. Major lalu dikirim ke Delaware pada April 2021 untuk pelatihan. Major sempat kembali ke Gedung Putih sebentar. Namun, setelah melalui konsultasi dengan pelatih anjing, ahli perilaku hewan, dan dokter hewan, Major harus tinggal di tempat lain.
Keputusan itu bisa jadi mengecewakan mereka yang berharap Major dan Commander akan membawa era baru pada jenis hewan peliharaan di tempat kediaman presiden. Namun, cerita Major dan Commander menunjukkan hewan peliharaan memerlukan waktu dan kesabaran untuk menyesuaikan diri, juga perlu menemukan lingkungan yang pas.
Tradisi panjang
Sudah menjadi tradisi bagi keluarga presiden AS memiliki hewan kesayangan. Kecuali Presiden Donald Trump, semua Presiden AS punya hewan kesayangan yang dibawa ke Gedung Putih.
Hewan kesayangan yang dimiliki para presiden dan keluarganya bermacam-macam. Dalam laman resmi The Human Society of The United States disebutkan, sebagian besar keluarga presiden memelihara anjing. Namun, sebagian presiden juga membawa kucing, kuda, kambing, aligator, kelinci, hingga kalkun ke Gedung Putih.
Baca juga: Anjing Banyak Diadopsi Selama Pandemi
Hewan peliharaan presiden, menurut Andrew Hager, memberi perspektif lain pada sosok yang sedang berkuasa. Hager yang merupakan sejarawan pada Musem Hewan Peliharaan Kepresidenan itu menyebut hewan peliharaan presiden juga menjadi salah satu simpul pengikat warga dengan presiden dan keluarganya.
Di saat berita yang keluar dari pemerintahannya atau dari Gedung Putih sering kali suram dan mengecewakan, hewan peliharaan kepresidenan memecahkan kesuraman dan membuat presiden terlihat seperti orang sungguhan. ”Saat Anda melihat semua hal buruk di berita, ada baiknya jika Anda berpikir, ’Oh, hei, ada presiden yang bermain-main dengan anjingnya’,” ucap Hager.
Bernard Unti, sejarawan dan ahli strategi komunikasi pada Humane Society of the United States menegaskan, ”Memelihara hewan peliharaan memanusiakan presiden dan keluarganya. Memelihara hewan peliharaan kesayangan merupakan praktik yang umum dilakukan oleh jutaan orang Amerika.” (AP/REUTERS)