Setelah 100 Tahun, Bisakah Sungai Seine Menjadi Arena Renang?
Sungai Seine sedang dibersihkan. Setelah 100 tahun, Paris bercita-cita menjadikan sungai itu layak dipakai berenang.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·4 menit baca
Paris, ibu kota Perancis, pada Juli 2024 menjadi tuan rumah pesta olahraga sedunia, Olimpiade. Kota ini pun berbenah. Salah satunya, Paris tengah bekerja keras mengupayakan air Sungai Seine bersih kembali. Sungai Seine akan menjadi arena lomba renang maraton dan triatlon.
The New York Times pada 24 Mei 2023 melaporkan, saat Paris menjadi tuan rumah Olimpade 1900, Sungai Seine menjadi arena lomba untuk tujuh nomor lomba cabang olahraga renang. Pada Olimpiade 2024 ini, Seine akan menjadi arena lomba sekaligus lokasi upacara pembukaan yang dirancang di luar ruang. Panitia penyelenggara bermaksud memberikan pengalaman yang berbeda.
Yang menjadi perhatian utama pemerintah, Sungai Seine sudah terlalu beracun, bukan hanya bagi ikan-ikan, melainkan juga bagi para perenang. Warga Paris bahkan sudah dilarang berenang di sungai yang membelah Paris itu sejak 1923.
Selama beberapa dekade, meski dianggap sebagai sungai paling romantis di dunia, kenyataannya Seine berbau, keruh, dan berwarna kecoklatan. Sungai Seine lebih berperan sebagai jalur air untuk mengangkut barang dan manusia, bahkan menjadi kuburan air bagi sepeda dan sampah-sampah.
Belum lagi, Seine sudah menjadi tempat pembuangan limbah kota, limbah industri, dan buangan air hujan melalui gorong-gorong kota. Sebuah penelitian pada 1990-an mengklasifikasikan Sungai Seine sebagai sungai dengan kandungan logam berat tertinggi di dunia.
Jacques Chirac, Wali Kota Paris kala itu, yang kemudian menjadi presiden Perancis, pernah berjanji membuat Seine bisa dipergunakan untuk aktivitas berenang pada 1990. Saat itu ia bersumpah, ”Dalam tiga tahun saya akan berenang di Sungai Seine di depan para saksi untuk membuktikan Seine sungai yang bersih.”
Dalam tiga tahun saya akan berenang di Sungai Seine di depan para saksi untuk membuktikan Seine sungai yang bersih.
Namun, janji tinggal janji. ”Itu hanya kata-kata,” ucap Jean-Marie Mouchel, ahli hidrologi dan profesor pada Universitas Sorbonne.
Mouchel adalah profesor yang selama tiga dekade mempelajari Sungai Seine. Ia melihat banyak perbaikan kualitas air sungai dilakukan, terutama melalui modernisasi instalasi pengolahan limbah. ”Namun, tidak ada rencana untuk berenang di Sungai Seine sebelum 2020,” katanya.
Kemenangan Paris dalam lelang calon tuan rumah Olimpiade 2024 menjadi momen ”kelahiran kembali” Sungai Seine. Pemerintah mengalokasikan 1,4 miliar euro untuk mendanai pembersihan Seine supaya lomba renang bisa digelar di sungai itu.
Sejumlah fasilitas pembersihan air dibangun. Yang pertama adalah instalasi pengolahan air di Champigny-sur-Marne, di tepi Sungai Marne, sebelah timur Paris.
Fasilitas yang diresmikan pada Selasa (23/4/2024) oleh Menteri Olahraga Amelie Oudea-Castera itu dirancang untuk membersihkan air. Air yang sudah diolah akan dialirkan ke Sungai Seine. ”Semua akan siap tepat waktu,” kata Oudea-Castera.
”Fasilitas itu akan menghasilkan air dengan kapasitas setara kolam renang standar Olimpiade per jam,” kata Oliver Capitanio, Presiden Departemen Val-de-Marne.
Fasilitas kedua yang dibangun adalah waduk penampungan air limbah yang mengandung bakteri supaya tidak dibuang begitu saja ke Sungai Seine. Waduk raksasa itu dibangun di sebelah stasiun kereta api Austerlitz Paris dan mampu menampung air kotor setara 20 kolam renang Olimpiade. Air limbah di waduk itu akan diolah sebelum dilepas.
Presiden Perancis Emmanuel Macron merespons peresmian instalasi pengolahan air itu di media sosial X. Macron menuliskan sungai itu sedang dalam proses menjadi ”bersih”.
Ia memastikan kedua sungai, Marne dan Seine, itu layak untuk berenang sebagai ”salah satu tantangan abad ini”. Macron mengungkapkan kepuasannya atas langkah penting membuat Sungai Seine dapat dipakai berenang. ”Air di Sungai Seine akan dingin, tetapi bersih. Saya akan dapat memastikannya secara pribadi,” tulis Macron.
Unggahan itu sekaligus mengungkapkan kembali keinginan Macron yang telah berulang kali berjanji mengikuti renang Olimpiade di Sungai Seine. Tak ketinggalan, Wali Kota Paris Anne Hidalgo juga akan memenuhi janjinya untuk berenang di sungai itu sebelum Olimpiade, sekaligus membuktikan kualitas air Sungai Seine. ”Pasti, karena kualitas airnya akan bagus,” kata Hidalgo.
Hildago sudah mengundang para pejabat tinggi untuk berenang di Sungai Seine pada acara ”penyelaman besar” pada akhir Juni atau awal Juli. Macron, para penyelenggara Olimpiade Paris, dan presiden IOC Thomas Bach adalah beberapa di antaranya.
”Kami akan menyelam ke Sungai Seine, dan banyak sukarelawan telah datang dan menyelam bersama saya dan semua atlet yang akan berada di sana. Kita semua akan aman untuk berenang di Sungai Seine,” kata Hidalgo.
Marc Guillaume, prefek regional Paris, menjelaskan, untuk memastikan kualitas air Sungai Seine, akan dilakukan pengujian air rutin mulai 1 Juni, ketika semua fasilitas pengolahan baru beroperasi. “Selama Olimpiade, air akan diuji pukul 03.00 setiap hari untuk menentukan apakah perlombaan bisa diadakan sesuai rencana,” kata Guillaume.
Penyelenggara Olimpiade mengatakan, jika tingkat polusi terlalu tinggi, acara dapat dijadwal ulang. Dalam skenario terburuk, lomba renang triatlon akan dibatalkan.
Dalam laporan baru-baru ini, Surfrider Foundation menyebut Seine sebagai ”tempat yang sangat tercemar” setelah memantau tingkat bakteri selama lebih dari enam bulan. Kelompok tersebut menyimpulkan, para atlet ”akan berenang di air yang tercemar dan mengambil risiko besar terhadap kesehatan mereka”.
Namun, Guillaume menolak laporan itu. Ia mengatakan, laporan tersebut didasarkan pada pengujian selama musim dingin ketika tidak ada orang yang berenang di Sungai Seine.
Baik Hidalgo maupun Guillaume memastikan, mereka terus bekerja secara profesional demi penyelenggaraan Olimpiade. Penyelenggara terus memastikan kualitas air Sungai Seine membaik dan layak untuk dipakai berenang. Apalagi, setelah Olimpiade, Pemerintah Kota Paris akan membuka beberapa titik untuk umum mulai musim panas 2025.
Apabila pembersihan sungai dengan dana mahal itu berhasil, Saine akan kembali ”hidup” setelah ”tidur” selama 100 tahun dan memenuhi julukannya sebagai sungai paling romantis di dunia. Paris akan menjadi sorotan dunia tentang bagaimana menjadikan sungai sehat dan kota layak huni.
Atlet paratriatlon Perancis, Thibaut Rigaudeau, kepada NBCSport mengungkapkan rasa senangnya dengan upaya itu. Dia berharap bisa merasakan pengalaman lebih awal saat Paris menggelar renang pemanasan di Sungai Seine untuk menguji kesiapannya pada Olimpiade 2024. ”Kami akan menjadi ’penguji’. Saya harap kami tidak sakit,” kata Rigaudeau. (AP/AFP)