Iran dan Israel Terus Saling Ancam Lancarkan Serangan Balasan
Israel menyatakan segera membalas lagi serangan Iran. Sementara Iran mengancam akan mengganjar serangan balasan Israel.
Oleh
HELENA FRANSISCA NABABAN
·3 menit baca
JERUSALEM, RABU — Kawasan Timur Tengah sedang bersiap menghadapi eskalasi konflik lebih lanjut. Israel menyatakan segera memutuskan langkah untuk membalas serangan Iran. Sementara Iran memperingatkan, serangan sekecil apa pun oleh Israel akan mendapatkan balasan yang lebih besar dan kuat.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan tentang pembalasan, Rabu (17/4/2024) malam waktu setempat, saat rapat kabinet perang. Sebelum rapat, ia menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock yang menyarankan agar Israel menahan diri.
”Saya ingin memperjelas, kami akan mengambil keputusan sendiri. Negara Israel akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk mempertahankan diri,” kata Netanyahu. Ia tidak menjelaskan lebih jauh kapan dan bagaimana bentuk pembalasan Israel terhadap Iran.
Netanyahu mendapat banyak tekanan dari negara-negara sekutunya supaya Israel menahan diri atas serangan Iran pada 14 April. Negara-negara sekutu Israel berpandangan, tindakan apa pun yang dilakukan Israel akan berdampak buruk. ”Sudah jelas, Israel akan mengambil keputusan untuk melawan Iran,” kata Cameron.
Cameron berharap Israel akan menyerang balik secerdas mungkin di tengah konflik yang meningkat. Sementara Baerbock menegaskan, Jerman menyatakan solidaritas penuh terhadap Israel, tetapi meminta Israel menahan diri.
”Setiap orang sekarang harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab. Saya tidak berbicara tentang menyerah. Saya berbicara tentang pengendalian diri yang bijaksana, yang tidak lain adalah kekuatan,” katanya kepada wartawan.
Meski bersikeras, Israel tampaknya tidak mungkin menyerang langsung Iran tanpa dukungan Amerika Serikat, sekutu utamanya. Dalam menghadapi serangan Iran pada Minggu (14/4/2024), Israel dibantu sejumlah negara sekutunya, seperti AS, Perancis, Inggris, dan Jordania, untuk mencegat serangan ratusan pesawat nirawak (drone) dan rudal Iran.
Namun, Israel bisa saja menggunakan strategi yang lebih rahasia untuk merespons Iran. Strategi itu antara lain menargetkan komandan senior Iran atau kelompok yang didukung Iran di negara lain, atau meluncurkan serangan balasan di dunia maya.
Setiap orang sekarang harus bertindak hati-hati dan bertanggung jawab. Saya tidak berbicara tentang menyerah.
Sementara itu, Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam pidato pada parade militer tahunan dan disiarkan kantor berita resmi Iran, IRNA, mengatakan, serangan terhadap Israel itu serangan terbatas. ”Jika Iran ingin melancarkan serangan yang lebih besar, tidak ada yang tersisa dari rezim zionis,” katanya.
Raisi juga memperingatkan Israel agar tidak membalas apa pun. ”Invasi sekecil apa pun akan menimbulkan balasan besar-besaran dari Iran,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan kedua pihak, Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres mengulangi seruannya supaya Israel dan Iran menahan diri secara maksimal. Juru Bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric mengatakan kepada wartawan, retorika di Timur Tengah semakin berbahaya. Dujarric mengatakan, dunia dan kawasan tidak bisa membiarkan konflik terbuka terjadi lagi.
Sanksi
Dalam kunjungan ke Israel, baik Cameron maupun Baerbock mendorong adanya sanksi internasional bagi Iran. Hal yang sama sudah disampaikan Presiden Joe Biden, Selasa (16/4/2024). Pemerintahan Biden mengungkap akan menerapkan sanksi baru terhadap Iran.
AS berupaya mengoordinasikan sanksi internasional atas serangan tersebut sambil mendesak semua pihak untuk mengurangi ketegangan. Para pejabat AS juga mengatakan pada awal pekan ini, Biden sudah menyampaikan kepada Netanyahu, Washington tidak akan berpartisipasi dalam tindakan ofensif apa pun terhadap Iran.
Para pemimpin negara anggota Uni Eropa dalam pertemuan pada Rabu di Brussels, Belgia, memutuskan untuk meningkatkan sanksi terhadap Iran. Serangan langsung Iran ke Israel membuat negara-negara besar berjuang untuk mencegah konflik yang lebih luas di Timur Tengah. ”Kami merasa sangat penting untuk melakukan segalanya guna mengisolasi Iran,” kata Presiden Dewan Eropa Charles Michel.
Ia menambahkan, sanksi baru terhadap Iran akan menargetkan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam produksi drone dan rudal. Sementara Italia secara terpisah menjelang perundingan G7 mendukung sanksi terhadap pemasok senjata yang terkait dengan serangan terhadap Israel, serta mereka yang berada di balik serangan terhadap kapal-kapal di Laut Merah.
Serangan Iran ke Israel pada 14 April merupakan serangan balasan atas serangan udara Israel ke kompleks Kedutaan Besar Iran di Damaskus, Suriah, pada 1 April. Serangan Israel itu menewaskan dua jenderal Iran. Salah satunya Mohammad Reza Zahedi, Kepala Brigade Quds Garda Revolusi Iran (IRGC) untuk wilayah operasi Palestina, Suriah, dan Lebanon.
Iran meluncurkan 300 rudal dan drone ke wilayah Israel. Namun, Israel dengan sejumlah negara sekutu berhasil mencegat serangan itu dan meminimalkan dampaknya. (AP/AFP/REUTERS)