Presiden Marcos Hapus Peringatan ”People Power” di Filipina
Kelompok pegiat HAM di Filipina menuding keputusan Presiden Ferdinand Marcos Jr menghapus hari libur peringatan gerakan ”people power” sebagai upaya membelokkan sejarah.
Oleh
IWAN SANTOSA
·3 menit baca
MANILA, JUMAT — Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr alias Bong Bong menghapus hari libur memperingati gerakan people power yang menjatuhkan ayahnya, Ferdinand Marcos. Keputusan itu tertuang dalam dokumen resmi Jumat (13/10/2023). Keputusan Marcos Jr ini membuat masyarakat menuding dia berusaha membersihkan masa lalu keluarga besar Marcos.
Gerakan rakyat Filipina yang didukung militer—people power—pada Februari 1986 berhasil mengakhiri pemerintahan otoriter Presiden Ferdinand Marcos senior. Ia lantas melarikan diri ke Hawaii, Amerika Serikat, hingga akhir hayat. Marcos senior memerintah dengan menetapkan keadaan darurat pada 1972-1986. Ia juga dikenal korup.
The Washington Post pada 23 Februari 1987 menulis, korupsi Marcos senior diduga mencapai 12 miliar dollar AS. Dalam data Amnesty International, korban tangan besi Marcos mencapai 3.257 orang. Di era pemerintahannya, setidaknya tercatat ada 35.000 kasus penyiksaan, 77 orang hilang, dan 70.000 kasus penyekapan.
Kritik mengemuka terhadap pemerintahan Marcos senior yang dicap sebagai diktator. Era itu ditandai sebagai masa kelam Filipina. Pelanggaran hak asasi manusia (HAM) dan korupsi merajalela, mengakibatkan rakyat miskin.
Beberapa tahun setelah terjungkal, pada 25 Februari 2000 di masa Presiden Joseph Estrada, Filipina menetapkan hari itu sebagai hari libur khusus untuk memperingati people power. Para pegiat HAM menggelar aksi pada hari itu untuk memperingati pemulihan demokrasi di Filipina.
Kembali berkuasa
Pada pemilihan presiden tahun 2022, putra Marcos, Marcos Jr, terpilih sebagai Presiden Filipina. Melalui media massa ia berhasil menggaet banyak dukungan. Materi kampanyenya dinilai berisi manipulasi berita. Isinya tentang keberhasilan pemerintahan Ferdinand Marcos.
Banyak orang memperkirakan Marcos Jr akan menghapus libur peringatan people power tahun ini setelah menjabat. Namun, Bong Bong menggesernya menjadi tanggal 24 Februari 2023 yang jatuh pada hari Jumat. Selain itu, keputusan Presiden Filipina tentang hari-hari libur tahun 2024 tertanggal 11 Oktober 2023 yang dikeluarkan, Jumat (13/10/2023), tidak lagi menyebutkan peringatan people power.
Karapatan, sebuah kelompok pegiat HAM, mengatakan, langkah Marcos Jr cacat administrasi, terutama terkait upaya memperjuangkan keadilan, kebenaran, dan pertanggungjawaban kepada rakyat.
”Ini langkah kasar untuk membelokkan sejarah dengan mengurangi, kalau tidak menghilangkan, sama sekali bukti bahwa rakyat Filipina menumbangkan kediktatoran Marcos dan melenyapkan ingatan keburukan yang diperbuatnya pada bangsa Filipina,” kata Sekretaris Jenderal Karapatan Cristina Palabay.
Proyek Gunita yang membuat buku digital, seri film, dan dokumentasi tentang pemerintahan diktator Ferdinand Marcos mengatakan, penghapusan peringatan people power adalah upaya untuk mencuci sejarah hitam pemerintahan Marcos senior.
Daftar liburan tahun 2024 itu masih memasukkan peringatan tanggal 21 Agustus, yakni tanggal pembunuhan aktivis oposisi zaman Marcos Senior, Benigno ”Ninoy” Aquino. ”Ninoy” Aquino bersama istrinya, Corazon Aquino, merupakan sosok yang dihormati di Filipina karena memulihkan demokrasi di negara itu. (AFP)
Editor:
MUHAMMAD SAMSUL HADI, BONIFASIUS JOSIE SUSILO HARDIANTO