Syakeph Official x AM mengeluarkan koleksi khusus untuk kaum bekerja biar mereka tetap bisa gaya dengan harga ramah.
Oleh
MOHAMMAD HILMI FAIQ
·3 menit baca
Kelas menengah bawah identik dengan gaya seadanya. Padahal, sebagai pasar, segmen mereka sangat luas. Untuk memenuhi kebutuhan mereka agar tetap gaya, jenama Syakeph Official x AM merilis pakaian untuk kelas pekerja.
Sore itu, Rabu (24/4/2024), lima perempuan memperagakan lima baju. Mereka berjalan bergantian membelah barisan kursi di dalam ruang pamer utama Bentara Budaya Jakarta. Di tengah sorotan lampu, gaya mereka tidak seperti model pada umumnya. Dari sisi postur tubuh, mereka seperti orang kebanyakan, tinggi tak lebih dari 165 sentimeter. Cara jalan mereka juga seperti canggung, tidak seluwes model di landas peraga.
Meski demikian, baju dan tampilan mereka tampak wajar dan natural sebagaimana perempuan pekerja pada umumnya. Memang, dalam minitrunk showitu, mereka bukan model. Mereka adalah karyawan Kompas Gramedia yang secara khusus dipilih untuk memakai baju rilisan Syakeph Official x AM. ”Kami mencoba lima baju itu kepada 17 karyawan Kompas Gramedia untuk melihat seberapa pas,” kata Idho Nugroho, Creative Director Syakeph Official.
Dari 17 karyawan tersebut, kemudian dia pilih lima orang untuk membawakan lima baju dalam minitrunk show tersebut. Pemilihan karyawan sebagai model tersebut berdasarkan pemikiran bahwa baju-baju yang akan dijual menyasar segmen pasar pekerja. Postur tubuh mereka seperti kebanyakan orang, variatif. Dengan menggunakan jasa para karyawan, Idho berharap peragaan kali ini lebih realistis.
Dia menambahkan, butuh empat bulan riset bahan yang cocok. Yang menjadi pertimbangan utama adalah bahan yang adem, gaya, sekaligus harga terjangkau. Diskusi dan riset dilakukan bersama perancang busana Anggiasari.
Anggi, begitu Anggiasari disapa, mengatakan, koleksi Syakeph Official x AM ini terinspirasi dari cara kerja aktif para perempuan independen yang dinamis. Maka, dari sisi bahan, dia mencari yang cocok dengan udara kota-kota di Indonesia yang lembap. Bahan rayon, katun, atau kain knittingsangat dia sarankan karena mudah menyerap keringat.
Dia menambahkan, tampilan lima baju tersebut juga beraksen wastra. Ini berdasarkan alasan praktis karena beberapa kantor mewajibkan pekerjanya untuk memakai wastra pada hari tertentu. ”Untuk memenuhi pasar. Mereka butuh wastra. Ada yang baju bebas. Ada yang diharuskan seragam dari kantor. Aku berusaha memenuhi itu,” katanya.
Oleh karena pangsa pasarnya adalah kaum pekerja, harganya pun menyesuaikan, yakni Rp 185.000 hingga Rp 285.000. Dengan kisaran harga itu dan bahan serta rancangan yang nyaman dipakai, para pekerja bisa tampil gaya. Dalam bahasa Anggi dan Idho, koleksi ini mereka beri tag line ”sentuhan desainer, harga retailer”.
Dari sisi tampilan, Anggi menjelaskan, koleksinya clean, simple cut, sebab tren busana saat ini cenderung ke arah tidak terlalu banyak cutting. "Koleksi Syakeph Official x AM tetap bisa di-mix and match dan bisa re-styling," tambahnya.
Bahkan, baju-baju itu sangat cocok digunakan bagi kaum pekerja yang biasa berjilbab. Oleh karena itu, sebagian menggunakan lengan panjang.
Koleksi yang terdiri atas lima baju tersebut merupakan gelombang pertama dari Syakeph Official x AM yang menggunakan ukuran reguler dari XS hingga XXL. Pada gelombang kedua yang akan mereka keluarkan bulan November nanti, muncul koleksi dengan ukuran jumbo. Adapun untuk tahun depan, mereka berencana mengeluarkan koleksi khusus pria.