Percepat Layanan, Ditjen Imigrasi Tambah Mesin ”Autogate” di Bandara Ngurah Rai
›
Percepat Layanan, Ditjen...
Iklan
Percepat Layanan, Ditjen Imigrasi Tambah Mesin ”Autogate” di Bandara Ngurah Rai
Fasilitas pemeriksaan imigrasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali, semakin efisien dengan mesin ”autogate” imigrasi.
Oleh
COKORDA YUDISTIRA M PUTRA
·2 menit baca
BADUNG, KOMPAS — Direktorat Jenderal Imigrasi berencana menambah mesin autogate imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali. Pemasangan mesin autogate di terminal kedatangan dan terminal keberangkatan dinilai akan membantu pemeriksaan keimigrasian.
Hal itu karena fasilitas imigrasi itu dapat digunakan semua penumpang, baik warga negara Indonesia (WNI) pemegang semua jenis paspor dan warga negara asing (WNA) pemegang paspor elektronik maupun e-Voa dan e-Visa serta penumpang dari negara bebas visa kunjungan yang sudah mendaftar secara elektronik. Saat ini 30 mesin autogate imigrasi sudah dipasang di terminal kedatangan internasional di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
”Tahun ini akan dipasang lagi 54 unit (mesin autogate), yaitu di kedatangan 30 unit dan di keberangkatan 24 unit,” kata Direktur Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Silmy Karim, yang dihubungi dari Bali, Jumat (29/3/2024).
Dalam keterangan pers Bagian Humas Direktorat Jenderal Imigrasi disebutkan, sistem autogate imigrasi menggabungkan teknologi pengenalan wajah dan border control management (BCM). Penerapan teknologi tersebut mendukung ekosistem pelayanan keimigrasian bagi WNA yang terintegrasi dan mulus, mulai dari pengajuan visa secara daring hingga alur pemeriksaan keimigrasian yang lebih nyaman dan efisien. Pemeriksaan keimigrasian dengan sistem autogate disebutkan hanya membutuhkan waktu sekitar 15 detik sampai 25 detik per penumpang.
Jumlah perlintasan WNI dan WNA yang memasuki wilayah Indonesia melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai hampir menyentuh angka 6 juta orang.
Pemeriksaan autogate imigrasi juga dapat digunakan penumpang WNI dengan semua jenis paspor. Adapun bagi penumpang WNA, fasilitas autogate imigrasi dapat digunakan bagi pemegang e-VOA, e-Visa, Kitas, dan Kitap serta dari negara subyek bebas visa kunjungan (BVK), yang sudah mendaftar pada laman resmi visa.imigrasi.go.id. Saat acara peresmian mesin autogate imigrasi di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Rabu (6/3/2024), Silmy hadir dan meresmikannya.
Secara terpisah, Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Bali/Bali Tourism Board (BTB) Ida Bagus Agung Partha Adnyana mengatakan, pemasangan fasilitas autogate imigrasi di bandara memang dibutuhkan bagi bandara di daerah tujuan wisata internasional, termasuk di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali. ”Setiap bandara destinasi wisata internasional memiliki fasilitas autogate imigrasi untuk mempercepat pemeriksaan paspor dan visa,” kata Partha, Jumat.
Berdasatkan keterangan Ditjen Imigrasi, jumlah perlintasan WNI dan WNA yang memasuki wilayah Indonesia melalui Tempat Pemeriksaan Imigrasi Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai hampir menyentuh angka 6 juta orang. Adapun pihak Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai dalam siaran persnya pada pertengahan Maret 2024 menyebutkan, sejak Januari 2024 sampai Februari 2024, sebanyak 3,555 juta penumpang dari rute domestik ataupun rute internasional dilayani di Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Selama Februari 2024, General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Handy Heryudhitiawan dalam siaran persnya, 16 Maret 2024, menyebutkan, bandara internasional di Bali itu melayani 1,751 juta penumpang. Dari jumlah tersebut, 749.037 penumpang dari rute domestik dan 1.002.390 penumpang dari rute internasional.
Pada Jumat (29/3/2024), Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menerima kedatangan perdana pesawat Indigo Airlines yang terbang langsung dari Bengaluru (India) ke Bali. Pesawat tipe Airbus A320, yang dioperasikan IndiGo Airlines, mendarat di Bandara Internasional I Gusti Ngurah, Badung, Jumat pukul 09.30 Wita, dengan membawa 183 penumpang dari India. Pesawat tersebut akan bertolak kembali ke Bengaluru pada Jumat siang dengan mengangkut 162 penumpang.
IndiGo Airlines menjadwalkan penerbangan langsung rute Bengaluru-Denpasar itu satu kali setiap hari. Terkait hal itu, Handy menyatakan, pengoperasian rute penerbangan langsung itu akan memberikan kontribusi positif bagi Indonesia ataupun India.