Inflasi Tahunan Pangan Masih Relatif Tinggi meski Tekanannya Mulai Mereda
Tingkat inflasi tahunan komponen harga bergejolak pada April 2024 masih cukup tinggi, yakni 9,63 persen.
JAKARTA, KOMPAS — Tekanan inflasi tahunan komponen harga bergejolak, terutama pangan, mulai mereda pada April 2024. Meskipun begitu, tingkat inflasi tahunan komponen tersebut masih relatif tinggi.
Badan Pusat Statistik (BPS), Kamis (2/5/2024), merilis, tingkat inflasi pada April 2024 sebesar 0,25 persen secara bulanan dan 3 persen secara tahunan. Tingkat inflasi bulanan dan tahunan itu lebih rendah dibandingkan dengan Maret 2024 dan April 2023.
Pelaksana Tugas Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, komoditas utama penyumbang inflasi bulanan pada April 2024 adalah tiket pesawat, bawang merah, dan emas perhiasan. Inflasi pada periode Lebaran itu cukup rendah karena harga pangan relatif terkendali.
Beras, misalnya, yang selama delapan bulan terakhir menyumbang inflasi secara berturut-turut, pada April 2024 justru mengalami deflasi 2,72 persen. Hal itu terjadi lantaran produksi beras terus meningkat seiring panen raya padi pada Maret dan April 2024 yang masing-masing 3,38 juta ton dan 5,52 juta ton.
”Kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau, pada April 2024, juga mengalami deflasi sebesar 0,03 persen secara bulanan. Begitu juga dengan komponen harga bergejolak yang deflasi sebesar 0,31 persen secara bulanan,” ujarnya dalam konferensi pers yang digelar secara hibrida di Jakarta.
Kendati begitu, ujar Amalia, secara tahunan, kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan tembakau masih mengalami inflasi 7,04 persen. Andilnya terhadap inflasi tahunan juga masih besar, yakni 1,98 persen.
”Demikian juga dengan komponen harga pangan bergejolak. Meskipun inflasi tahunan komponen tersebut turun, tingkat inflasinya masih relatif tinggi,” katanya.
BPS mencatat, tingkat inflasi tahunan komponen harga bergejolak pada April 2024 sebesar 9,63 persen. Tingkat inflasi itu turun dari inflasi tahunan Maret 2024 yang sebesar 10,33 persen. Komoditas yang memberikan andil inflasi komponen tersebut antara lain beras, bawang merah, cabai, serta daging dan telur ayam ras.
Tingkat inflasi tahunan komponen harga bergejolak pada April 2024 sebesar 9,63 persen. Tingkat inflasi itu turun dari inflasi tahunan Maret 2024 yang sebesar 10,33 persen.
Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk Irman Faiz menuturkan, inflasi tahunan pada April 2024 memang turun dibandingkan dengan Maret 2024. Hal itu tidak terlepas dari berkurangnya tekanan harga pangan yang tecermin dari penurunan inflasi komponen harga bergejolak.
Kendati demikian, ada sejumlah hal yang perlu dicermati. Pertama, komponen inti inflasi naik tipis menjadi 1,8 persen secara tahunan. Hal ini didoronng oleh emas perhiasan lantaran harga emas dunia melonjak 8,4 persen secara tahunan.
Kedua, ujar Irman, indeks manajer pembelian (PMI) Indonesia menurut laporan S&P Global tetap ekspansif meski turun dari 54,2 pada Maret 2024 menjadi 52,9 pada April 2024. S&P Global juga menunjukkan, biaya produksi manufaktur meningkat seiring dengan penguatan dollar AS dan dibebankan kepada konsumen.
”Ke depan, inflasi tahunan diperkirakan akan terus melambat menjadi sekitar 2,9 persen pada akhir tahun ini. Dampak pelemahan rupiah yang terus diatasi Bank Indonesia juga diperkirakan tidak akan berdampak besar terhadap inflasi domestik,” katanya.
Baca juga: Inflasi Pangan dan Energi Bisa Kembali Jangkiti RI
Pasar murah
Untuk menekan laju inflasi dan menjaga daya beli masyarakat pasca-Lebaran, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah dan terus menggelar program Gerakan Pasar Murah (GPM) dan Bantuan Pangan. Bapanas juga meminta Perum Bulog meningkatkan serapan gabah atau beras untuk memperkuat cadangan beras pemerintah (CBP).
GPM telah dan akan digelar pada 3 April-8 Mei 2024. GPM itu menyediakan sejumlah komoditas dengan harga terjangkau, seperti bawang merah, beras, minyak goreng, daging sapi beku, cabai, serta daging dan telur ayam ras. Adapun bantuan beras 10 kg per keluarga diberikan kepada 22 juta keluarga berpenghasilan rendah pada Mei-Juni 2024.
GPM telah dan akan digelar pada 3 April-8 Mei 2024.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi menuturkan, tingkat inflasi nasional dari tahun ke tahun sekitar 3,05 persen. Tingkat inflasi itu masih terkendali dan lebih baik dibandingkan dengan sejumlah negara lain.
Kendati begitu, pemerintah tetap berupaya mengendalikan inflasi melalui berbagai upaya, antara lain GPM dan bantuan beras bagi keluarga berpenghasilan rendah. Saat ini, beras masih menjadi komponen bergejolak yang cukup berpengaruh terhadap inflasi, yakni 0,74 persen secara tahunan.
”Untuk itu, Bapanas menggelar GPM dan bantuan beras tersebut. Dampaknya sudah teruji, inflasi dapat ditahan dan kontribusi beras terhadap inflasi tidak terlalu tinggi,” tuturnya.
Baca juga: Pemerintah Masifkan Operasi Pasar Bawang Merah di Jakarta
Bapanas, ujar Arief, juga telah meminta Bulog menyerap produksi gabah dan beras dalam negeri sebanyak-banyaknya sepanjang panen raya padi. Hingga akhir Mei 2024, serapan tersebut ditargetkan minimal bisa mencapai 600.000 ton setara beras.
Untuk mempercepat serapan itu, Bulog perlu bekerja sama dengan gabungan kelompok tani agar dapat menyerap gabah langsung dari petani. Selain itu, sinergi dengan pengusaha penggilingan beras juga diperlukan agar mereka dapat memasok gabah kering giling ke Bulog.
Penyerapan gabah dan beras dari dalam negeri itu diperlukan guna menambah cadangan beras pemerintah (CBP) dan mengantisipasi kenaikan harga beras pascapanen raya padi. Pada 29 April 2024, BPS mengingatkan akan ada potensi defisit beras pada Juni 2024.
Berdasarkan hasil Kerangka Sampel Area, BPS menyebutkan neraca produksi dan konsumsi beras pada Maret-April 2024 surplus sebesar 3,78 juta ton. Surplus tersebut ditopang produksi beras sepanjang dua bulan tersebut sebanyak 8,46 juta ton.
Pada Mei 2024, neraca produksi-konsumsi beras diperkirakan masih surplus 0,62 juta ton. Kemudian, pada Juni 2024, defisit beras berpotensi terjadi lagi, yakni 0,45 juta ton.
Baca juga: Hati-hati, Indonesia Berpotensi Defisit Beras Lagi pada Juni 2024