Bijak Berbelanja untuk Solidaritas Palestina
Sebagian masyarakat Indonesia mengubah pola belanja sebagai aksi solidaritas untuk Palestina.
Konflik di Timur Tengah yang melibatkan Israel ditanggapi sebagian masyarakat Indonesia dengan gerakan boikot produk-produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel. Seruan gerakan ini makin menyebar setelah keluarnya Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 83 Tahun 2023 tentang Hukum Dukungan terhadap Palestina pada November 2023.
Fatwa itu mengharamkan warga Muslim mendukung agresi atau pihak yang menyokong Israel baik langsung maupun tidak langsung. Boikot produk yang dianggap terafiliasi dengan Israel menjadi salah satu bentuk yang dilakukan sebagian masyarakat.
Di sinilah tantangannya, sampai di mana batasan ”terafiliasi dengan Israel” itu disepakati. Apa kategorinya? Dan, pertanyaan tak kalah penting adalah siapakah lembaga yang berwenang dan menjadi rujukan terkait daftar boikot ini?
Pertanyaan tak kalah penting adalah siapakah lembaga yang berwenang dan menjadi rujukan terkait daftar boikot ini?
MUI tidak menentukan daftar produk yang masuk kategori perlu diboikot. Tidak pula Kementerian Perdagangan. Sebagian warga pun akhirnya mempelajari dan memilah sendiri produk yang mereka boikot.
Salah satu pemengaruh di media sosial Instagram, @tiaranab, misalnya, membuat beberapa klasifikasi produk terafiliasi Israel untuk mempermudah konsumen menentukan produk yang harus dihindari.
Dalam salah satu unggahannya per 3 April 2024, ia membuat video yang menunjukkan beberapa produk makanan dan minuman dalam supermarket dengan keterangan perusahaan produsen dan klasifikasi yang ia buat.
Dalam keterangan video, Tiara menulis, ada lima tipe klasifikasi produk terafiliasi Israel. Tipe pertama adalah perusahaan yang berdonasi langsung ke Israel. Kedua adalah perusahaan yang mendukung penjajahan Israel atau memiliki pabrik di Israel. Ketiga, produsen yang memiliki investor sama.
Keempat, produsen yang melakukan kerja sama ekonomi perdagangan ke Israel. Kelima, produsen yang memiliki induk perusahaan atau memiliki kepengurusan yang terafiliasi. Klasifikasi itu ia sarikan dari berbagai sumber pemberitaan hingga profil perusahaan di situs resmi terkait.
Baca juga: Pertempuran Makin Sengit, Upaya Redam Perang Israel-Hamas agar Tak Meluas Kian Sulit
”Tipe ini merupakan klasifikasi oleh Tiara agar mempermudah beralih, semua kembali ke pilihan masing-masing. Ini dibuat tanpa upaya menjatuhkan, hanya bersifat informasi,” ujar perempuan yang memperkenalkan dirinya sebagai knowledge and impact influencer tersebut.
Video serupa telah ia buat dua kali sejak Maret 2024 dan mendapat ribuan komentar dan diteruskan puluhan ribu pengguna Instagram. Pada videonya yang lain, ia mengajak konsumen untuk mendukung kemanusiaan bagi bangsa Palestina dan mengimbau konsumen untuk beralih ke produk alternatif.
Konsumen seperti Daniya (21) sudah sejak Desember 2023 atau empat bulan terakhir menghindari produk terafiliasi Israel untuk mendukung Palestina. Ia kini memilih barang konsumsi cepat habis, khususnya makanan dan minuman serta perawatan tubuh, buatan usaha, mikro, kecil, dan menengah.
”Jadi, saya manfaatkan produk usaha teman-teman di sekitar saya dan belanja produk lokal yang melimpah dan beragam sekali pilihannya. Saya kira ini cara teraman untuk menghindari produk korporasi yang kadang sulit ditelusuri hubungannya dengan Israel,” kata karyawan swasta asal Bandung, Jawa Barat, tersebut saat dikontak pada Kamis (11/4/2024).
Cara ini pun ia ambil ketika membeli parsel Lebaran untuk orang-orang yang ia kasihi di Idul Fitri tahun ini. ”Hitung-hitung bantu larisin usaha kecil juga,” katanya.
Baca juga: Boikot Jadi Efektif
Daniya mengaku tidak kesulitan mengganti produk konsumsi dari produsen yang perlu diboikot. Ia berlatih merencanakan belanja barang yang dikehendaki dan melakukan pembelian secara bulanan. Ia juga mengomunikasikan aksinya kepada orang-orang di sekitarnya agar konsisten melakukan boikot.
”Komunikasi yang baik penting karena pasti ada momen ketika teman kita mengajak pergi atau makan minum di tempat yang saya hindari. Tentunya ada tujuan mengingatkan mereka. Tapi, kalau mereka tidak berkehendak mengganti pilihan, saya cukup tidak ikut-ikutan,” ujarnya.
Bagi Rangga Sakti (31), asal Batam, Kepulauan Riau, boikot menjadi salah satu bentuk dukungan untuk kemanusiaan terbaik selain memberikan sumbangan. Secara umum, ia memilih untuk memboikot produk dari perusahaan yang menyumbang agresi Israel. Beberapa bulan terakhir, ia dan keluarganya mengganti produk yang mereka bisa, dari makanan dan minuman hingga bumbu masak dan bahan mencuci pakaian.
”Di awal sulitnya karena sudah terbiasa pakai produk itu. Cuma kita coba cari penggantinya di supermarket, pasti ada produk saingan. Jadi, kita coba dulu. Ketika kita membiasakan, sampai sekarang berjalan lancar. Semua produk yang diboikot di Indonesia ada penggantinya,” ujarnya kepada Kompas, Senin (8/4/2024).
Ada juga dilema mengenai dampak aksi boikot pada keberlangsungan pekerja di perusahaan yang penjualannya terdampak.
Tantangan lain yang ia hadapi antara lain godaan diskon pada produk-produk yang mereka boikot. Ada juga dilema mengenai dampak aksi boikot pada keberlangsungan pekerja di perusahaan yang penjualannya terdampak.
Meski bisa memiliki risiko, sejauh ini ia melihat aksi boikot masyarakat dunia telah menunjukkan dampak, bukan hanya kepada Israel, melainkan juga negara-negara pendukung. ”Mudah-mudahan program sosial dari bawah memboikot kita lebih berimpak ke mereka,” ujarnya.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Sarman Simanjorang, saat dihubungi Sabtu (13/4/2024), mengatakan, aksi boikot yang dilakukan masyarakat, terutama setelah MUI mengeluarkan fatwa terkait dukungan untuk Palestina, telah berdampak pada sebagian usaha di Indonesia.
”Ada salah satu merek kopi terkenal yang turun omzetnya hingga 30-40 persen. Lalu, ada restoran makanan siap saji sampai industri besar yang memproduksi kebutuhan sehari-hari ikut terdampak karena disinyalir punya afiliasi,” katanya.
Disinformasi yang berkepanjangan dikhawatirkan dapat memengaruhi pertumbuhan konsumsi, yang berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Usaha yang terdampak itu, menurut Kadin, tidak semuanya memiliki hubungan kerja sama atau afiliasi dalam bentuk lain dengan Israel. Disinformasi yang berkepanjangan dikhawatirkan dapat memengaruhi pertumbuhan konsumsi, yang berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
”Kami dari Kadin meminta agar ajakan ini terukur, dalam arti kata memiliki sesuatu data dan informasi yang valid agar jangan sampai ajakan ini merugikan produk yang disinyalir terafiliasi, tetapi sama sekali tidak memiliki afiliasi dalam hal ini,” tuturnya.
Sarman meminta Kementerian Perdagangan memberikan edukasi atau pendidikan kepada masyarakat. Jangan sampai pula isu ini dimanfaatkan oleh pesaing-pesaing produk sama untuk menjatuhkan produk yang lain.
Pengusaha anggota Kadin, kata Sarman, sesungguhnya juga mendukung penuh ajakan boikot sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian nasib masyarakat Palestina di Gaza yang saat ini masih terus digempur Israel.
”Kami sepakat dengan pemerintah bahwa kita mendukung penuh langkah-langkah yang telah dilakukan lembaga internasional, termasuk PBB, agar kiranya perang bisa dihentikan. Sesuai Undang-Undang 1945, sikap kita jelas menentang penjajahan di muka bumi ini,” katanya tegas.
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) menyebut bahwa pada akhir 2023 sedikitnya terdapat 10 perusahaan ritel yang melapor telah mengalami penurunan omzet penjualan produk harian. Adanya penjualan yang merosot akibat aksi boikot membuat proyeksi pertumbuhan kinerja ritel triwulan IV-2023 menjadi lebih rendah dari target sebelumnya.