Pilkada DKI Jakarta, PDI-P Pertimbangkan Risma, Azwar Anas, dan Hendrar Prihadi
Di Pilkada Jakarta, PDI-P akan mempertimbangkan kader terbaik, seperti sosok Menteri Sosial Tri Rismaharini.
Oleh
HIDAYAT SALAM, WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PDI Perjuangan mulai memetakan kekuatan untuk menghadapi pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak tahun 2024. Sejumlah nama kader, seperti Tri Rismaharini, Abdullah Azwar Anas, dan Hendrar Prihadi, dipertimbangkan untuk diusung dalam Pilkada DKI Jakarta. Ketiganya dianggap sebagai kader terbaik karena punya rekam jejak panjang dalam pemerintahan.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI-P Djarot Saiful Hidayat mengatakan, partainya sudah membuka penjaringan calon kepala daerah sejak awal April lalu. Penjaringan dibuka di seluruh kantor partai, baik level dewan pimpinan cabang (DPC), dewan pimpinan daerah (DPD), maupun dewan pimpinan wilayah (DPW). Bakal calon kepala daerah yang sudah mendaftar itu kemudian dilaporkan ke DPP untuk ditelusuri kemampuan dan rekam jejaknya.
”Sebelumnya kami sudah rapat koordinasi untuk pilkada seluruh Indonesia, tak hanya untuk Pilkada Jakarta saja. Kami memetakan sejauh ini bagaimana proses penjaringan bakal calon kepala daerah yang telah dilakukan DPC dan DPD. Nama-nama kader internal juga disampaikan yang akan siap maju di pilkada nanti,” ujar Djarot saat dihubungi, Kamis (25/4/2024).
Menurut Djarot, rapat tersebut tak hanya membahas sejumlah nama kader yang akan maju di pilkada nanti, tetapi juga memetakan kekuatan di tiap-tiap daerah. Sebab di sejumlah wilayah, PDI-P tidak bisa mengusung sendiri calon kepala daerah sehingga harus berkoalisi dengan partai lain. Rapat juga mendiskusikan daftar nama para kepala daerah petahana yang akan diusung kembali oleh PDI-P.
”Setelah kami petakan ternyata cukup banyak juga para kepala daerah petahana dari PDI-P yang akan kita usung kembali di Pilkada 2024,” ujar mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Terkait Pilkada Jakarta, Djarot mengungkapkan, PDI-P juga bakal mempertimbangkan untuk mengusung kader-kader terbaik, salah satunya Menteri Sosial Tri Rismaharini. Kader lain yang juga dipertimbangkan untuk diajukan sebagai calon gubernur DKI Jakarta adalah Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Abdullah Azwar Anas dan mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadri yang kini Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
”Kader terbaik PDI-P kan banyak banget yang punya potensi, rekam jejak, kapasitas dan elektabilitas yang bagus. Jadi, semuanya pasti dipertimbangkan dan akan dievaluasi. Baru setelah itu partai mengeluarkan surat rekomendasi,” kata Djarot.
Kader potensial PKS
Sama dengan PDI-P, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) juga bertekad mengusung kader maju di Pilkada Jakarta. Juru Bicara PKS, M Kholid, mengungkapkan, sebagai partai peraih suara terbanyak dalam pemilihan anggota DPR di Jakarta, PKS ingin kadernya bisa menjadi gubernur DKI Jakarta.
Sejauh ini, ada dua nama kader potensial yang bakal diusung. ”PKS dalam keputusan sementara ini kami ingin agar kader-kader PKS. Karena ada dua nama yang muncul ya, Pak Sohibul Iman, mantan Presiden PKS, dan Mardani Ali Sera, politikus PKS yang dapilnya di Jakarta,” ujar Kholid.
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani menuturkan, saat ini Gerindra juga masih berupaya mengenalkan bakal calon potensial yang akan diusung. Proses lobi-lobi untuk pilkada juga dijalankan beriringan dengan komunikasi politik terkait pilpres. ”Sama seperti partai lainnya, kami juga sedang mengenalkan calon-calonnya,” katanya.
Saat ini, Partai Gerindra sudah merekomendasikan sejumlah nama untuk maju di Pilkada 2024, antara lain politikus Golkar, Ridwan Kamil, untuk maju di Pilkada Jawa Barat dan politikus Nasdem, Ahmad Ali, untuk maju Pilkada Sulawesi Tengah.
Peluang Anies
Pembicaraan mengenai koalisi pilkada juga sudah dijalankan Partai Nasdem, salah satunya dengan PKS. Koalisi pilkada menjadi salah satu hal yang dibahas dalam pertemuan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh dengan Presiden PKS Ahmad Syaikhu di Nasdem Tower, Rabu kemarin.
Terkait peluang Anies Baswedan untuk kembali diusung menjadi calon gubernur DKI Jakarta, Paloh mengatakan tidak ingin terburu-buru. “Mengenai Bang Anies, ya, pastilah itu akan dibahas peluangnya. Nanti kita sedang melanjutkan tahapannya. Kan, tahapan awal aja itu. Kan, baru selesai Mahkamah Konstitusi-nya, belum 24 jam. Kita kasih jeda sebentar, mungkin seminggu, dua minggu nanti kita bicarakan,” ungkap Paloh.
Sementara itu, Kholid berharap calon presiden nomor urut 1 sekaligus mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, dapat memberikan dukungan terhadap kader PKS. Meski demikian, PKS tetap terbuka apabila Anies menjadi kader PKS dan maju kembali dalam Pilgub Jakarta. Namun, hingga kini belum ada pembicaraan soal itu.