Lobi Politik Berlanjut, Prabowo Dijadwalkan Terima Surya Paloh
Setelah bertemu Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Prabowo akan menerima kunjungan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh.
Oleh
WILLY MEDI CHRISTIAN NABABAN
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Lobi-lobi politik pascapenetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai calon presiden dan wakil presiden terpilih terus berlanjut. Setelah bertemu dengan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar, hari Kamis (25/4/2024) ini Prabowo dijadwalkan menerima kunjungan Ketua Umum Partai NasdemSurya Paloh.
Menurut informasi yang beredar, Prabowo Subianto akan menerima unsur pimpinan Partai Nasdem pada Kamis pukul 16.00 di kediamannya di Kertanegara Nomor 4, Jakarta Selatan. Kunjungan elite Nasdem, menurut rencana, akan dipimpin langsung oleh Surya Paloh.
Baca Berita Seputar Pemilu 2024
Pahami informasi seputar pemilu 2024 dari berbagai sajian berita seperti video, opini, Survei Litbang Kompas, dan konten lainnya.
Sebelumnya pada Jumat (22/3/2024) lalu, Prabowo menyambangi Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem. Prabowo yang saat itu ditemani Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani disambut oleh Surya Paloh dan jajaran petinggi Nasdem.
Seusai pertemuan, Surya Paloh mengungkapkan peluang Partai Nasdem untuk bergabung ke barisan partai-partai politik pendukung Prabowo-Gibran sebesar 50 banding 50. ”Kita lihat perkembangan ke depan. Itu fifty-fifty possibility-nya,” ujarnya kala itu.
Rabu kemarin, setelah bertemu Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Ahmad Syaikhu, Surya Paloh juga menyampaikan, Nasdem belum memutuskan posisi politik yang akan diambil pada pemerintahan baru di bawah Prabowo-Gibran. Saat ini, Nasdem masih mengkaji. Meski demikian, Paloh menegaskan bahwa Nasdem siap berada di dalam ataupun di luar pemerintahan.
Sementara itu, sebelum KPU menetapkan Prabowo-Gibran sebagai capres-cawapres terpilih, yakni pada Selasa (23/4/2024) malam, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali bertemu dengan Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian Partai Gerindra, partai yang dipimpin oleh Prabowo.
Dasco menyebut akan ada manuver politik setelah dirinya bertemu dengan Ahmad Ali. ”Hanya pembicaraan, pokoknya nanti (tunggu) sehari dua hari,” ucapnya kala itu.
Meski enggan membeberkan topik pembahasan, Dasco mengungkapkan akan ada kabar gembira, yakni bergabungnya partai lain dalam kubu Prabowo.
Hanya pembicaraan, pokoknya nanti (tunggu) sehari dua hari.
Pada Rabu (24/4/2024), Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai presiden dan wakil presiden terpilih oleh KPU. Seusai penetapan, Prabowo langsung bertandang ke kantor DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk bertemu.
Setelah itu, Prabowo langsung bertolak ke Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKB untuk bertemu dengan Muhaimin, Ketua Umum PKB yang juga rival politik Prabowo dalam Pilpres 2024. Dalam pertemuan itu, PKB secara resmi menyatakan dukungan terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran. PKB, bahkan, menyerahkan delapan program perubahan yang telah disusun kepada Prabowo.
”PKB dan Gerindra sebagai partai yang selama ini bekerja sama, baik di parlemen maupun eksekutif, ingin terus bekerja sama lebih produktif lagi. Apalagi Pak Prabowo sebagai presiden terpilih akan menghadapi berbagai agenda pembangunan yang begitu menantang di masa yang akan datang,” kata Muhaimin.
Sejak diumumkan sebagai capres peraih suara terbanyak berdasarkan hasil hitung cepat, Prabowo memang mengungkapkan niat untuk merangkul semua kekuatan politik, termasuk lawannya saat Pilpres 2024. Saat penetapan sebagai presiden terpilih di KPU, ia kembali mengajak semua elite untuk meninggalkan perbedaan dan membangun bangsa bersama.
Kursi parlemen
Berdasarkan data Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Demokrat memiliki 280 dari 580 total kursi di parlemen atau setara dengan 48,29 persen. Adapun Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), dan Partai Garuda yang merupakan bagian dari KIM gagal lolos ke parlemen.
Apabila ditambah kekuatan milik PKB (68 kursi) dan Partai Nasdem (69 kursi), kubu Prabowo akan menguasai 417, sekitar 71,89 persen kursi parlemen. Meskipun demikian, jumlah kursi dan hal-hal yang berhubungan dengan pemilihan legislatif masih belum bisa dipastikan. Sebab, proses sengketa hasil Pileg 2024 masih akan bergulir di Mahkamah Konstitusi.